Senin 11 Jan 2021 06:16 WIB

Kejadian Mistik di Balik Turunnya Surat Al-Falaq dan An-Naas

Terdapat kejadian mistik di balik turunnya surat al-Falaq dan an-Naas

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Terdapat kejadian mistik di balik turunnya surat al-Falaq dan an-Naas. Alquran (ilustrasi)
Foto:

Surat al-Falaq terdiri dari lima ayat. Kata al-Falaq yang berarti yang terbelah diambil dari ayat pertama. Ia disebut pula surat Qul A’udzu Birabbil Falaq.

Bersama surat an-Naas, keduanya disebut al-Mu’awwidzatain. Yakni dua surat yang menuntun pembacanya menuju tempat perlindungan. Surat al-Falaq disebut al-Mu’awwidzah al-‘Ula. Sedangkan, surat an-Naas disebut al-Mu’awwidzah ats-Tsaaniyah.

Surat al-Falaq dan surat an-Naas juga disebut al-Muqasyqisyatain. Dua surat yang membebaskan manusia dari kemunafikan.

Asbabun nuzul surat Al-Falaq ini, kafir Quraisy Makkah berupaya mencederai Rasulullah dengan ‘ain. Yakni, pandangan mata yang merusak atau membinasakan. 

Ada kepercayaan tertentu bahwa mata melalui pandangannya bisa membinasakan. Dan memang ada orang-orang tertentu yang matanya demikian.

Maka, Allah menurunkan dan mengajarkan surat al-Falaq dan surat an-Naas kepada Rasulullah SAW untuk menangkalnya. Ini asbabun nuzul yang menjadi tumpuan pendapat bahwa surat al-Falaq adalah Makkiyah atau surat yang turun di Makkah.

Saat itu Lubaid bin A’sham menyihir Rasulullah dengan media pelepah kurma berisi rambut beliau yang rontok ketika bersisir, beberapa gigi sisir beliau, serta benang yang terdapat 11 ikatan yang ditusuk jarum. Lalu, Allah SWT menurunkan Surat al-Falaq dan an-Naas.

Setiap satu ayat dibacakan, terlepaslah satu ikatan hingga Rasulullah merasa lebih ringan. Ketika seluruh ayat telah dibacakan, terlepaslah seluruh ikatan tersebut. Namun riwayat ini ditolak Ibnu Katsir. Beliau menguatkan pendapat bahwa surat al-Falaq dan an-Naas adalah surat Makkiyah.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement