“Lalu mereka mengangkat salah seorang dari syuhada mereka yang gugur, lalu menggelarinya dengan gelar-gelar ketuhanan dan membuat patung baginya sehingga pada akhirnya beralihlah kemusyrikan dan penyembahan berhala kepada penyembahan sang syahid atau syuhada lokal dan tidak berakhir masa itu.”
“Kecuali dengan terbentuknya akidah baru, yaitu penyembahan manusia yang diberi sifat-sifat ketuhanan dan menjadilah mereka yang disucikan itu perantara-perantara antara Tuhan dan manusia. Dan pada masa itu juga, nama-nama hari raya penganut kepercayaan lama diubah namanya menjadi perayaan Kristen, bahkan hari raya mengagungkan matahari dijadikan dan dinamai Hari Raya Natal.”
Dijelaskan lebih lanjut bahwa puncak dari kesesatan itu adalah beralihnya keesaan Tuhan yang diajarkan Isa Al-Masih, yakni menjadi kepercayaan tentang Trinitas. Padahal semasa dakwah Nabi Isa, ajaran yang disebarkan adalah ajaran keesaan kepada Allah SWT.