REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Nabi Isa AS membawa ajaran luhur tentang keesaan, keruhanian, serta penekanan akhlak yang luhur selama masa dakwahnya terhadap Bani Israil.
Namun demikian lambat laun, ajaran mulia yang diajarkan Nabi Isa disisipkan tradisi paganisme yang akhirnya membuat rancu ajaran yang terselubung.
Pakar Ilmu Tafsir Prof Quraish Shihab dalam buku Membaca Sirah Nabi Muhammad SAW menjelaskan, ajaran Nabi Isa AS demikian luhur dan jauh dari kesyirikan (pemersekutukan kepada Allah). Namun demikian ajaran ini sedikit demi sedikit semakin menyimpang akibat ulah masyarakat kala itu.
Prof Quraish mengutip perkataan James Housten Baxter mengatakan: “Memang ketika itu, paganisme telah berakhir. Namun belum mencapai puncak kehancurannya, bahkan ia merasuk ke dalam jiwa dan berlanjut dengan nama ajaran Kristus dan dalam selubungnya. Mereka yang melepaskan Tuhan-Tuhan dan para pahlawan mereka.”