REPUBLIKA.CO.ID, Amat banyak orang yang menjalani status sebagai orang saleh, tetapi justru berbelok karena kekecewaan kepada manusia dinisbatkan kepada Allah SWT. Sebaliknya, kita juga menyaksikan orang-orang yang sempat menjalani kehidupan penuh dosa tetapi kembali ke trek fitrah untuk menjalani sisa hidup sebagai hamba Allah SWT dengan penuh takwa.
Jalan panjang manusia dalam meniti kehi dup an tentulah banyak onak dan duri. Fitrah ma nusia untuk mengikuti kata hatinya agar menjalani kehidupan yang sesuai dengan petunjuk Allah SWT kerap diganggu godaan setan. Simaklah janji iblis kepada Allah SWT setelah diusir dari surga karena menolak sujud kepada Nabi Adam AS.
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ # ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ ۖ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ
"Ia (iblis) berkata: 'Disebabkan karena Engkau telah menyesatkan saya, aku benar-benar akan duduk (menghadapi) mereka di jalan Engkau yang lebar lagi lurus. Kemudian, aku pasti akan mendatangi mereka dari depan dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur." (QS al-A'raf: 16-17).
Prof Quraish Shihab dalam Tafsir al-Mishbah menjelaskan, kata "duduk" yang diungkapkan iblis dalam ayat tersebut menunjukkan kesungguhan sekaligus kesadaran akan kemampuannya.
Menurut Quraish, setan memilih duduk dalam ucapannya yang bernada sumpah itu agar merasa senang. Ia ingin menggoda dan menjerumuskan manusia setiap saat tanpa letih atau bosan. Setan selalu awas dan aktif setiap saat.
Penyebutan keempat arah iblis datang untuk menggambarkan dia menggunakan segala cara, tempat, dan kesempatan untuk menjerumuskan manusia.
Untuk melawan godaan iblis, Allah SWT melalui Rasulullah SAW mensyariatkan kepada kita untuk membaca surah al-Fatihah setiap me lakukan shalat. Dalam sehari, setidaknya kita mem bacanya 17 kali. Ada satu ayat dalam surat tersebut yang bermakna agar kita mendapatkan hidayah. "Ihdina as-shirath al-mustaqim."