Rabu 02 Dec 2020 05:15 WIB

Nabi Muhammad SAW Kerap Menyendiri, Apa Tujuannya?

Menyendiri bukan bertapa.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Nabi Muhammad SAW Kerap Menyendiri, Apa Tujuannya?
Foto:

Perlu digarisbawahi bahwa ber-tahannuts dan menyendiri yang dilakukan Nabi Muhammad SAW itu tidak dapat dipersamakan dengan bertapa. Bertapa atau menjauh sepenuhnya dari segala sesuatu sehingga tidak berhubungan sedikit atau sesaat pun dengan manusia adalah sikap yang berbeda dengan menyendiri Nabi.

Ibnu Hisyam bahkan menyampaikan Nabi ber-tahannuts selama sebulan setiap tahun. Dia berkata: “Beliau memberi makan siapa di antara orang-orang miskin yang mendatangi beliau. Dan apabila Rasulullah telah menyelesaikan keberadaan beliau di sana, selama sebulan itu (ber-tahannuts), yang pertama beliau lakukan adalah datang ke Ka’bah sebelum kembali ke rumah beliau untuk berthawaf sebanyak tujuh keliling. Atau sebanyak apa yang dikehandaki Allah SWT.

Dijelaskan bahwa ber-tahannuts yang dilakukan oleh Nabi SAW sebelum datangnya wahtu kepada beliau boleh jadi merupakan tata cara yang sesuai dengan ajaran Nabi Ibrahim AS. Menyendiri di sini bisa dalam bentuk renungan, tafakkur, zikir, dan mensyukuri serta mengagungkan Allah Yang Maha Esa serta mensucikan-Nya dari segala sifat yang tidak wajar bagi-Nya.

Dalam konteks ini wajar diingat bahwa Alquran pun menggarisbawahi perlunya berzikir dan bertafakkur itu lebih utama daripada beribadah dalam bentuk ritual selama seribu tahun. Ini tentu bila ibadah itu tidak mencapai substansinya.

Dalam konteks ini Allah berfirman dalam Alquran Surah As-Syura ayat 52 berbunyi: “Wa kadzalila awhayna ilaika ruhan min amrina, maa kunta tadri maal-kitaabu wa laa al-imaanu walaakin ja’alnahu nuran nahdi bihi man nasyaa-u min ibadinaa, wa innaka latahdi ila shirathin mustaqimin,”.

Yang artinya: “Demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Alquran) dengan perintah Kami. Sebelumnya engkau tidaklah mengetahui apakah Al-Kitab (Alquran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Alquran itu cahaya yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus,”.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement