REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu anjuran dalam agama kepada umat Muslim adalah untuk selalu mengingat Allah dan menghaturkan doa. Doa pun dapat dilakukan dengan membaca shalawat, salah satunya doa memohon keselamatan.
Dalam buku Miftahul Insan fi Hubbi Ar-Rahman karya kumpulan penulis santri Daarul Rahman disebutkan tentang doa memohon keselamatan. Doa itu salah satunya terdapat dalam Shalawat Munjiyat yang berarti shalawat keselamatan. Berikut bunyi shalawatnya.
“Allahumma shalli ala Sayyidina Muhammadin wa ala ali Sayyidina Muhammadin shalatan tunjina biha min jami’il-ahwali wal-afati. Wa taqdhi lana biha jami’al-haajati, wa tathahiruna biha min jami’i as-sayyiati, wa tarfa’una biha indaka a’la ad-darajati, wa tuballiguna biha aqdha al-ghayati min jami’il-khairaati fil-hayati wa ba’dal-mamati,”.
Yang artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada baginda kami Nabi Muhammad, yang dengan shalawat itu Engkau akan menyelamatkan kami dari semua keadaan yang menakutkan dan dari semua cobaan. Dengan shalawat itu, Engkau akan mengabulkan hajat kami. Dengan shalawat itu, Engkau akan menyucikan kami dari segala keburukan,”.
“Dengan shalawat itu, Engkau akan mengangkat kami ke derajat paling tinggi. Dengan shalawat itu pula, Engkau akan menyampaikan kami kepada tujuan yang paling sempurna dalam semua kebaikan ketika hidup dan setelah mati,”.
Dibuatnya shalawat tersebut tak lepas dari latar belakang historis yang menyertainya. Di mana seorang yang arif, Syekh Shalih Musa Ad-Dharir mengendarai perahu dan menemui badai yang hebat. Tak sedikit orang yang diserang oleh badai itu. Namun, karena lelah yang berkepanjangan, Syekh Shalih didera rasa kantuk dan akhirnya tertidur.
Dalam tidurnya, beliau bermimpi bertemu Rasulullah SAW yang memerintahkannya membacakan sebuah doa yang kini dikenal dengan Shalawat Munjiyat. Lalu Syekh Shalih terbangun dari mimpinya dan segera memberitahukan mimpi tersebut kepada para penumpang lain untuk segera membaca shalawat yang ada. Ketika telah membaca shalawat itu hingga 300 kali, Syekh Shalih mendapati badai yang menerpa perahunya akhirnya reda.