REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ilmu pengetahuan disebarkan Allah SWT di muka bumi dan manusia diperintahkan untuk mencarinya.
Sebegitu pentingnya ilmu dalam kehidupan sehari-hari, Sufi Jalaluddin Rumi bahkan memiliki pemaknaan ibarat tersendiri soal ilmu.
Jalaluddin Rumi dalam Matsnawi-nya menjelaskan, ilmu diibaratkan sebagai indra yang dapat merasakan hadirnya kebatilan sekaligus dapat menghalaunya. Dia juga menjelaskan tentang bagaimana pengetahuan kelinci yang memiliki keunggulan pengetahuan dibandingkan binatang sejenisnya.
Rumi berkata: “Dengarkanlah kisah kelinci itu, bukan dengan telinga bodohmu tetapi dengan telinga yang lain. Bagaimana ia (kelinci) membuat taktik untuk mengelabui dan menangkap singa?".
Bagi Rumi, pengetahuan adalah jiwa. Sedangkan seluruh dunia hanyalah bentuk. Berkat pengetahuan, segala makhluk tidak berdaya di hadapan manusia. Manusia menurut Rumi memiliki musuh rahasia (setan dan nafsu) yang bisa menyerangnya setiap saat.
Dan segala serangan dari musuh-musuh rahasianya manusia itu salah satunya bisa ditangkal dengan ilmu. Ketika ilmu diibaratkan indera, maka ia mengalami transmutasi dan kemudian akan melihat siapa yang menggerakkan manusia dan seketika meresponsnya untuk membentengi dari kebatilan.