REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sayyidina Umar bin Khattab merupakan sosok yang tegas lagi beriman teguh. Beliau juga sangat bertakwa dan senantiasa geram dengan orang-orang yang melanggar hukum Allah.
Dalam buku Keluarga Andal di Era Digital karya kumpulan penulis di Rumah Keluarga Indonesia dijelaskan, takwa merupakan sikap kehati-hatian dalam menjalani kehidupan.
Terdapat sebuah kisah mengenai percakapan Ubay bin Ka’ab dengan khalifah Sayyidina Umar bin Khattab. Bahwasannya Sayyidina Umar menjelaskan bahwa orang yang bertakwa itu adalah orang yang berhati-hati layaknya pejalan kaki yang melintasi jalan penuh duri.
Begitulah manusia yang memiliki ketakwaan. Sepantasnya mereka akan berhati-hati dalam menapaki kehidupan dalam situasi apa pun. Takwa juga merupakan parameter bagaimana manusia dipandang di sisi Allah SWT dan dijanjikan selalu berada di dekat Allah.
Hal itu sebagaimana firman Allah SWT dalam Alquran Surah An-Nahl ayat 128 berbunyi: “Innallaha ma’alladzinattaqu walladzina hum muhsinun,”. Yang artinya: “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan,”.