REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semenjak zaman Amirul Mukminin Umar bin al-Khattab Radhiyallahu Anhu, dia telah menugaskan petugas untuk mengusir para pedagang yang tidak mengerti halal-haram dalam jual beli (fikih muamalat).
Dikutip dari buku Harta Haram Muamalat Kontemporer karya Erwandi Tarmizi, At Tirmidzi meriwayatkan bahwa khalifah Umar bin al-Khattab Radhiyallahu Anhu, mengeluarkan perintah,
لَا يَبِعْ فِي سُوقِنَا إِلَّا مَنْ قَدْ تَفَقَّهَ فِي الدِّينِ
"Jangan berjualan di pasar ini para pedagang yang tidak mengerti dien (muamalat)".
Selain itu juga diriwayatkan dari Imam Malik bahwa beliau memerintahkan para penguasa untuk mengumpulkan seluruh pedagang dan orang-orang pasar, lalu beliau menguji mereka satu-persatu, saat beliau dapati di antara mereka ada yang tidak mengerti hukum halal-haram tentang jual-beli beliau melarangnya masuk ke pasar seraya menyuruhnya mempelajari fikih muamalat, bila telah paham, orang tersebut dibolehkan masuk pasar, Tanbih Al Ghafilin.
Kemudian diriwayatkan dari Abu Laits, ia berkata,
لَا يَحلُّ لِلرَّجُل أَنْ يَشْتَغِلَ بِالْبَيْعِ وَالشِّرَاءِ مَالَمْ يَحْفَظْ كِتَابَ الْبُيُوْع
Seorang laki-laki tidak halal melakukan akad jual-beli selagi dia belum menguasai bab fiqih jual-beli, Lisanul Hukkam.