Rabu 01 Jul 2020 07:28 WIB

Curang dalam Berbisnis, Waspada Rezeki Bisa Diputus

Rezeki bisa diputus jika seorang curang dalam berbisnis.

Curang dalam Berbisnis, Waspada Rezeki Bisa Diputus. Foto: Ilustrasi bisnis
Foto: Pexels
Curang dalam Berbisnis, Waspada Rezeki Bisa Diputus. Foto: Ilustrasi bisnis

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Banyak di antara pengusaha yang mengaku seorang Muslim tapi tidak pernah jujur dalam berdagang atau berusaha. Hal ini jelas tidak senafas dengan yang diajarkan oleh Utsman bin Affan, salah satu sahabat Nabi yang kaya raya.

Pada masa jahiliyah dan di masa Islam, ia adalah seorang saudagar pakaian yang jujur. Karena kejujurannya, tak pelak dagangan Utsman mendatangkan keuntungang.

Baca Juga

Nor Fadilah dalam bukunya yang berjudul Utsman bin Affan si Super Dermawan menuliskan, jujur berarti amanah atau dapat dipercaya. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah bersabda: "Amanah itu menarik rezeki dan khianat itu menarik kemelaratan."

"Hadits ini sudah jelas sekali maknanya, tapi kenapa banyak orang yang tidak jujur atau tidak amanah," tulis Nor Fadilah.

Orang yang tidak mengedepankan kejujuran dalam berbisnis atau berdagang, pasti akan menjumpai hambatan. Meskipun sepintas ia terlihat meraih banyak keuntungan, namun sejatinya itu hanyalah sesaat.

"Dalam waktu yang tidak lama, Allah akan memberikan pelajaran, entah dibuat bangkrut usahanya, tidak dipercaya orang lain, dan sebagainya," tulis Nor Fadilah.

Sejalan dengan pembahasan tersebut, persoalan kecurangan atau mengurangi timbangan juga penting dibahas. Selama berdagang, Utsman bin Affan tidak pernah melakukan perbuatan tercela itu.

Ia memahami hadits Nabi yang diriwayatkan Malik dari Abdullah bin Abbas, "Tidaklah suatu kaum mengurangi timbangan dan ukuran, melainkan diputus rezeki pada mereka."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement