REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasulullah SAW dalam hidupnya pernah memberikan wasiat kepada orang-orang fakir. Ia mewasiatkan tentang selisih waktu orang fakir saat masuk surga.
Dalam hadits shahih Bukhari, Nabi SAW berkata, "Wahai orang-orang fakir, apakah aku tidak memberi kabar gembira kepadamu, sesungguhnya orang Muslim yang miskin akan masuk surga sebelum orang-orang Muslim atau mukmin yang fakir akan masuk surga, sebelum orang-orang mukmin yang kaya dengan jarak setengah hari akhirat, yang itu setara dengan 500 tahun.”
Dalam buku Wasiat Rasulullah SAW kepada para Sahabat karya Fitriani GS, dijelaskan jika orang miskin yang sabar dan tekun beribadah lebih mulia kedudukannya di sisi Allah SWT dibandingkan mereka yang kaya. Di akhirat nanti, orang kaya akan lebih lama dihisab.
Mereka akan ditanya tentang hartanya, dari mana perolehannya, serta kemana harta itu digunakan. Saking banyaknya pertanyaan yang diajukan, waktu hisab mereka menjadi lama.
Kaum Muslim yang miskin bisa masuk surga terlebih dahulu karena perbuatan yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT sedikit. Utamanya yang berkaitan dengan harta.
Fakir miskin selama di dunia kerap dipandang sebelah mata. Bahkan tidak jarang mereka dianggap sebagai gembel dan berada dalam strata terbawah kehidupan sosial masyarakat. Namun, di hadapan Allah, mereka adalah yang lebih mulia dan masuk surga lebih dulu.
Meski demikian, perlu diingat jika tidak lantas otomatis semua mukmin yang miskin bisa masuk surga. Yang dimaksud orang miskin yang mulia adalah mereka yang beriman, sabar, dan mematuhi segala perintah dan larangan Allah SWT.
Orang fakir yang dimaksud bukanlah sembarangan. Karena, banyak pula orang miskin lantas melakukan tindakan kejahatan, ahli maksiat, dan tidak beriman. Mereka yang seperti ini tidak termasuk golongan orang yang mulia dan masuk surga terlebih dulu.
Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda, "Aku melihat ke dalam surga, maka aku melihat kebanyakan penghuninya adalah fuqara’ (orang-orang fakir), ...."
Dalam hadits lainnya, Nabi SAW bersabda, "Saya pernah berdiri di pintu surga, ternyata umumnya orang yang memasukinya adalah orang miskin. Sementara orang kaya tertahan dulu (masuk surga). Hanya saja, penduduk neraka sudah dimasukkan ke dalam neraka."