Jumat 05 Jun 2020 08:24 WIB

Umar bin Khattab Melarang Anak-Anaknya Jadi Pejabat

Anak-anak Umar bin Khattab dilarang menjadi pejabat.

Umar bin Khattab Melarang Anak-Anaknya Jadi Pejabat. Foto: Ilustrasi Sahabat Nabi
Foto: MgIt03
Umar bin Khattab Melarang Anak-Anaknya Jadi Pejabat. Foto: Ilustrasi Sahabat Nabi

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Menjelang Umar bin Khattab meninggal dan dalam keadaan sekarat karena ditikam oleh seorang budak Persia, dia memberikan arahan kepada kaum Muslimin soal pemilihan khalifah penggantinya. Salah satu arahan itu adalah, dia melarang anak-anaknya menjadi pejabat dan khalifah.

Padahal, beberapa kaum Muslimin yang hadir mendengar arahan Umar itu, menyarankan kepada Umar bin Khattab untuk memilih anaknya, Abdullah bin Umar sebagai penggantinya. "Ya Amirul Mukminin, anak paduka itu lebih layak menerima jabatan khalifah ini, jadikan sajalah dia menjadi khalifah, kami akan menerimanya," kata sebagian Muslimin pada saat itu.

Baca Juga

Namun, Umar menjawab, "Tidak ada kaum keturunan Al Khattab hendak mengambil pangkat khalifah ini untuk mereka, Abdullah tidak akan turut memperebutkan pangkat ini."

Setelah itu, Umar bin Khattab menoleh ke arah Abdullah bin Umar, anaknya. "Anakku Abdullah, sekali-kali jangan, sekali-kali jangan engkau mengingat-ingat hendak mengambil jabatan ini!"

"Baiklah ayah," jawab Abdullah bin Umar.

Wasiat dari ayahnya ini, dipatuhi oleh Abdullah bin Umar. Sehingga, sampai kepada masa perebutan khalifah di antara Ali dan Muawiyah, Abdullah menjadi sosok yang netral.

Sumber: Sejarah Umat Islam / Prof Hamka (Buya Hamka)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement