REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memalingkan pandangan dari hal-hal yang tidak patut untuk dilihat nyatanya dapat menghasilkan manfaat bagi diri kita. Karena setiap organ tubuh manusia sejatinya dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat, termasuk mata.
Dalam kitab Raudhah Al-Muhibbin karya Ibnu Qayyim Al-Jauzy dijelaskan, terdapat manfaat yang diperoleh dari menahan pandangan, yakni manusia dapat membersihkan hati dari penyesalan. Orang yang suka mengumbar pandangan mata niscaya akan dirundung penyesalan tiada henti.
Salah satu perbuatan yang sangat berbahaya bagi hati menurut beliau adalah mengumbar pandangan. Sebab dari pandanganlah manusia dapat melihat apa pun yang dicarinya sehingga dapat memicu kehilangan kesabaran.
Al-Ashmu’i pernah bercerita ia melihat seorang gadis ketika tawaf. Sinar wajah gadis tersebut begitu terang bagaikan mentari.
Entah mengapa, Al-Ashm’i terus memandangi gadis tersebut dan hatinya mendesirkan kecantikan sang gadis.
Melihat dirinya tengah diamati, si gadis itu pun bertanya: "Apa yang kaulakukan?" Al-Ashmu’i menjawab: "Kau memang teramat layak untuk dipandang.”
Lalu si gadis tersebut melantunkan syair:
Selagi pandangan matamu berkeliaran
Segala pandangan akan bebani hatimu
Kaupandang segala sesuatu di luar kemampuan
Kau pun hilang kesabaran untuk segala yang lain.
Ibnu Qayyim Al-Jauzy berpendapat, pandangan akan menyusup ke dalam hati seperti anak panah yang meluncur setelah dilontarkan. Jika anak panah itu membunuh, tentu ia akan meninggalkan luka. Atau, pandangan itu bagaikan bara api yang dilemparkan ke dahan kering.