REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Suatu ketika Umar bin Khattab berjalan dan bertemu dengan seorang pendeta di tempat pertapaannya. Umar berhenti dan pendeta itu dipanggil oleh orang tua yang bersamanya.
Lalu, dikenalkan kepada pendeta itu. "Tuan ini adalah Amirul Mukminin."
Si pendeta datang menghampiri Umar. Tubuhnya kurus, kering, dan lemah.
Tampak dari perawakannya dia sudah meninggalkan kehidupan duniawi. Umar tak tega melihatnya.
Dia menangis melihat kondisi pendeta itu. Orang yang bersama Umar lalu bertanya kepada Umar mengapa menangisi pendeta yang bukan beragama Islam itu.
Umar bin Khattab berkata, "Ya, saya teringat dengan firman Allah, 'Bekerja keras lagi kepayahan, memasuki api yang sangat panas (neraka) / QS: Al Ghasyiyah ayat 3-4).
Sayang sekali, segala yang diupayakan dan kesungguhannya selama di dunia, akhirnya membawanya masuk neraka.