REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Pada masa umat Islam dipimpin oleh Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq, telah dikirimkan dari Madinah tiga pasukan yang masing-masing dipimpin oleh tiga orang sahabat Nabi. Mereka adalah Abu Ubaidah bin Jarrah, Yazid bin Abu Sufyan, dan Syuhrabil bin Hasanah.
Ketiga pasukan itu akan menghadapi pasukan Hiraclius. Sesampainya di selatan Syam, pasukan Abu Ubaidah mengambil tempat di selatan Damaskus, Syuhrabil di selatan Jabiyah, dan Yazid di Balqa atau di selatan Bashra.
Sementara rombongan pasukan keempat yang dipimpin Amr bin Ash, terlambat ketika sampai di Syam. Dan, pasukan ini memilih berada di selatan Palestina.
Sebelum terjadinya kontak fisik dalam peperangan melawan pasukan Hiraclius di Syam, Abu Ubaidah mengirimkan surat kepada Abu Bakar di Madinah. Dia meminta saran dari Abu Bakar. Dikutip dari buku Abu Bakar Ash Shiddiq Pembuka Islam di Tanah Persia yang ditulis oleh Dr Abdul Aziz bin Abdullah al-Humaidi, berikut ini surat-menyurat antara Abu Ubaidah dengan Abu Bakar:
Dari: Abu Ubaidah bin Jarrah
Kepada: Hamba Allah, Khalifah Rasulullah, Abu Bakar
Bismillahirrahmanirrahim..
Assalamualaika...
Segala puji kepada-Mu ya Allah yang tidak ada Tuhan kecuali Engkau. Amma ba'du. Kami memohon kepada Allah agar memuliakan Islam, pemelulnya, dan membukakan kawasan baru dengan mudah. Kami dengar Hiraclius, pemimpin Romawi telah sampai di Syam di Antakia. Dia telah memerintahkan kepada penduduknya untuk berkumpul dengan segala pasukannya, inilah yang aku lihat. Bagaimana pendapatmu?
Wassalamuálaika warrahmatulahi wa barakatuh.
Abu Bakar kemudian membalas di kemudian hari membalas surat Abu Ubaidah bin Jarrah itu:
"Bismillahirrahmanirrahim. Amma ba'du. Telah sampai kepadaku suratmu. Aku sudah paham apa yang kamu sampaikan tentang Hiraclius. Adapun sampainya dia di Antakia di situlah dia akan dikalahkan. Allah akan menaklukkan untukmu dan umat Islam. Adapun yang kamu sampaikan bahwa dia mengerahkan pasukan adalah sudah kalian tahu bahwa itu akan terjadi. Tidak ada seorang penduduk pun yang akan meninggalkan kerajaannya tanpa dengan perang. Kamu tahu bahwa kamu bersama pasukan Islam yang cinta mati sebagaimana musuhmu cinta hidup. Mereka berharap mendapatkan pahala besar dari Allah, lebih mencintai jihad di jalan Allah daripada mencintai gadis-gadis dan harta kekayaan. Satu orang Muslim penakluk lebih baik daripada seribu orang musyrik. Hadapi mereka dengan pasukanmu. Jangan merasa kesepian jika ditinggal prajuritmu karena Allah bersamamu. Aku memberimu bantuan, pasukan secukupnya sehingga kamu tidak merasa kekurangan, insya Allah. Wassalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh."