REPUBLIKA.CO.ID, Penyampaian pesan dengan kisah memiliki efek yang sangat mendalam, sehingga dapat menggugah kesadaran para sahabat untuk lebih memahami setiap pesan yang disampaikan Rasulullah SAW.
Metode Alquran dan sunnah ini terbukti sangat efektif sehingga masih digunakan di lembaga-lembaga pendidikan sampai sekarang ini. Secara psikologis, pelajaran yang disampaikan melalui media kisah terbukti lebih efektif dapat membantu menajamkan potensi kognitif dan mengasah kepekaan afeksi peserta didik.
Melalui kisah peserta didik merasa dirinya dilibatkan, sehingga mereka lebih bersemangat untuk menyimak pelajaran dengan baik.
Kisah merupakan media pembelajaran yang lazim digunakan masyarakat terdahulu. Rangkaian kisah memiliki pengaruh sangat besar untuk merangsang perhatian dan bisa memunculkan keinginan para pendengar untuk menyimaknya secara tuntas. Dengan demikian, pembelajaran dalam sebuah kisah dapat tersampaikan dengan sempurna.
Melalui kisah pula, Alquran memberi nasihat dan bimbingan kepada manusia tentang hikmah di balik peristiwa-peristiwa tertentu. Secara global hal ini tercantum di dalam firman Allah SWT sebagai berikut: ''Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.'' (QS Yusuf [12]:111).
Kisah dalam Alquran dan hadits mencakup persoalan akidah, keteguhan iman, taubat, berbakti kepada orang tua, mengendalikan hawa nafsu, larangan menenggak khamr, tata cara hidup bermasyarakat, dan lain sebagainya.
Rasulullah SAW pun menggunakan kisah sebagai media untuk mendidik jiwa para sahabatnya. Di antara kisah yang cukup terkenal di zaman beliau adalah kisah tentang ajakan untuk menyayangi sesama makhluk hidup.
Dalam sebuah hadits yang diriwatkan Ibn Umar, Rasulullah menceritakan tentang hukuman bagi orang yang dalam hidupnya menyiksa dan menyia-nyiakan sesama makhluk Allah. Rasulullah bersabda, ''Ada seorang wanita masuk neraka gara-gara seekor kucing yang dia ikat dan tidak dia beri makan. Wanita itu tidak membiarkan binatang itu lepas mencari makanan berupa hewan-hewan kecil di muka bumi,'' (HR Bukhari, Muslim, Malik, dan Abu Dawud).
Kisah lainnya tentang hubungan antarmanusia seperti hadits berikut, ''Ada seorang laki-laki mengutangi orang-orang. Dia berkata kepada pelayannya (yang ditugasi untuk menagih utang), 'Jika kamu mendatangi orang yang kesulitan (untuk membayar hutangnya), maka berikanlah maaf untuknya. Mungkin saja Allah kelak akan memaafkan kita'. Maka dia pun berjumpa dengan Allah (di akhirat) dan Allah memaafkannya.'' [HR Bukhari dan Muslim].