Senin 13 Sep 2021 16:17 WIB

Dari Mana Muncul Tafsir Sesat?

Iblis mengetahui kelemahan manusia sehingga muncul tafsir sesat.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Dari Mana Muncul Tafsir Sesat?. Foto: Ilustrasi ajaran sesat.
Foto: Republika/Mardiah
Dari Mana Muncul Tafsir Sesat?. Foto: Ilustrasi ajaran sesat.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ghirah Umat Islam Indonesia saat ini sedang tinggi-tingginya untuk membaca, menghafalkan dan mempelajari Alqur'an. Hal ini tentu patut disyukuri. Namun, ada bahaya yang sedang mengancam kepada umat Islam, yaitu munculnya pemahaman atau penafsiran ayat-ayat Alqur'an yang sesat dan menyesatkan.

Lalu dari munculnya tafsir sesat tersebut? 

Baca Juga

Pendiri Pusat Dakwah Alquran al-Fahmu Institute Jakarta, Ustadz Fahmi Salim menjelaskan, aktor utama munculnya tafsir adalah iblis dan korbannya adalah Nabi Adam As. 

"Inilah kisah awal mula tafsir sesat itu bermunculan. Aktor utamanya adalah Iblis, korbannya adalah Nabi Adam, nenek moyang manusia," ujar Ustaz Fahmi kepada Republika.co.id, Senin (13/9).

Sebagaimana dijelaskan di dalam Alqur'an, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطٰنُ لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وٗرِيَ عَنْهُمَا مِنْ سَوْءٰتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهٰىكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هٰذِهِ الشَّجَرَةِ اِلَّآ اَنْ تَكُوْنَا مَلَكَيْنِ اَوْ تَكُوْنَا مِنَ الْخٰلِدِيْنَ

"Maka, setan membisikkan (pikiran jahat) kepada keduanya yang berakibat tampak pada keduanya sesuatu yang tertutup dari aurat keduanya. Ia (setan) berkata, 'Tuhanmu tidak melarang kamu berdua untuk mendekati pohon ini, kecuali (karena Dia tidak senang) kamu berdua menjadi malaikat atau kamu berdua termasuk orang-orang yang kekal (dalam surga)'.” (QS al-A‘raf [7]:20)

Ustadz Fahmi mengatakan, Iblis mengetahui betul kelemahan manusia, yaitu ingin mempunyai kekuatan supernatural seperti malaikat dan ingin hidup kekal bergelimang kenikmatan. Makanya, setan bersumpah di dalam Alqur'an.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

وَقَاسَمَهُمَآ اِنِّيْ لَكُمَا لَمِنَ النّٰصِحِيْنَۙ

"Ia (setan) bersumpah kepada keduanya, 'Sesungguhnya aku ini bagi kamu berdua benar-benar termasuk para pemberi nasihat'.” (QS al-A'raf [7]:21)

"Semoga kita anak cucu Nabi Adam tidak terperdaya dengan aneka tafsir sesat yang dijajakan oleh para antek iblis," ucap Ustaz Fahmi Salim.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement