Selasa 28 May 2024 17:16 WIB

Belajar dari Nabi Musa yang Berdamai pada Kekurangan Dirinya

Nabi Musa AS memiliki kekurangan yaitu tidak pandai bicara.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
 Belajar dari Nabi Musa yang Berdamai pada Kekurangan Dirinya. Foto;  Sahabat Nabi (Ilustrasi)
Foto: Republika
Belajar dari Nabi Musa yang Berdamai pada Kekurangan Dirinya. Foto; Sahabat Nabi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Nabi Musa AS memiliki kekurangan yaitu tidak pandai bicara. Hal ini diabadikan dalam Surat Taha ayat 27-28 yang berisi doa yang disampaikan oleh Nabi Musa AS agar diberikan kemudahan dalam menghadapi kekurangannya.

Sejumlah ulama tafsir, seperti Ibnu Katsir dan Asy-Syaukani, memaparkan, Nabi Musa tidak fasih berbicara karena apa yang terjadi di masa kecilnya. Nabi Musa pernah memasukkan bara api ke dalam mulutnya. Ibnu Katsir menyebut bara api itu dimasukkan ke atas lidah.

Baca Juga

Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya, juga menyebutkan, Nabi Musa dalam doanya itu tidak meminta agar kekurangannya, yakni tidak pandai bicara, dihilangkan total. Ini karena Nabi Musa cuma ingin supaya Bani Israil paham atas apa yang dia sampaikan, berdasarkan kebutuhan atau secukupnya.

Adapun hal yang dibutuhkan saat itu adalah agar umatnya paham dengan apa yang dia katakan. "Para Nabi tidak meminta kecuali sesuai dengan kebutuhan," demikian penjelasan Ibnu Katsir.

Ibnu Katsir menukil Hasan Basri, yang mengatakan bahwa permintaan Nabi Musa agar kesulitan bicaranya dihilangkan, hanyalah untuk satu urusan. "Jika dia (Nabi Musa) meminta lebih dari itu, tentu akan diberikan," kata Hasan Basri, yang dinukil oleh Ibnu Katsir.

Ibnu Abbas, yang juga dinukil oleh Ibnu Katsir, juga menjelaskan bahwa Nabi Musa khawatir saat menghadapi Fir'aun, karena Nabi Musa tidak lancar atau kaku atau gagap saat bicara, sehingga menghambat dirinya untuk berbicara banyak.

Dari hal itulah, Nabi Musa meminta Allah untuk membantu dengan mengutus Nabi Harun supaya mendampinginya. Nabi Musa menunjuk Nabi Harun karena lebih lancar bicara daripada dirinya. Dengan kefasihan bicaranya, maka Nabi Harun menghilangkan masalah kesulitan bicara Nabi Musa.

Ibnu Abi Hatim mengisahkan cerita Muhammad bin Ka'b Al Qurazi, yang didatangi oleh kerabatnya. Kerabat ini menanyakan soal apa yang membuat Al Qurazi tidak lancar bicara di depan umum, dan tidak fasih saat membaca.

Lalu Al Qurazi berkata, "Wahai putra saudaraku, apakah jika aku bicara denganmu, kamu tidak mengerti?" Lalu kerabat tersebut mengiyakannya.

Kemudian Al Qurazi berkata, "Musa hanya meminta kepada Tuhannya untuk menghilangkan kesulitan bicaranya (hanya) supaya Bani Israel memahami perkataannya, dan dia (Nabi Musa) tidak menambah permintaannya itu. Itulah yang dikatakannya."

Sumber

https://furqan.co/ibn-katheer/20/27

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement