Senin 27 May 2024 14:32 WIB

Berapa Tahun Manusia Tidur? Ini Perhitungan Imam Ghazali dan Caranya Agar Jadi Ibadah

Tidur adalah kebutuhan asasi manusia

Tidur (ilustrasi). Tidur adalah kebutuhan asasi manusia
Foto:

Tidur kita insya Allah akan bernilai ibadah apabila diniatkan sebagai ibadah dan sarana syukur. Sebaliknya, tidur bisa menjadi dosa bila diniatkan untuk maksiat. Tidur kita pun tidak akan bernilai apa-apa di hadapan Allah bila kita memaknainya sekadar aktivitas harian belaka.

Kedua, melakukan persiapan sesuai dengan yang dicontohkan Rasulullah SAW. Ada sebuah riwayat dari Bara' bin Azib, bahwa Rasulullah SAW bersabda: 

إِذَا أَخَذْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ ثُمَّ قُلِ  اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْلَمْتُ وَجْهِى إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِى إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِى إِلَيْكَ رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِى أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِى أَرْسَلْتَ وَاجْعَلْهُنَّ مِنْ آخِرِ كَلاَمِكَ فَإِنْ مُتَّ مِنْ لَيْلَتِكَ مُتَّ وَأَنْتَ عَلَى الْفِطْرَةِ

 "Apabila kamu mendatangi tempat pembaringanmu maka berwudhulah seperti wudhumu untuk shalat, kemudian berbaringlah di atas sisi kananmu kemudian ucapkanlah: 'Ya Allah, sesungguhnya aku menyerahkan hidupku kepada-Mu, dan aku hadapkan wajahku kepada-Mu, dan aku pasrahkan urusanku kepada-Mu, dan aku perlindungkan punggungku kepada-Mu, dengan penuh harap dan takut kepada-Mu, tidak ada tempat keselamatan dan perlindungan dari-Mu kecuali kepada-Mu. Aku berlindung kepada kitab-Mu yang telah Engkau turunkan dan nabi-Mu yang telah Engkau utus'.

Jika kamu mati malam itu, maka kamu berada di atas fitrah dan jadikanlah ia sebagai akhir dari apa yang kamu ucapkan." (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa'i, dan Ibnu Majah). Dalam hadis ini, Rasulullah SAW menjelaskan adab-adab standar yang harus dilakukan seorang Muslim tatkala hendak tidur. Diawali dengan berwudhu (membersihkan diri dan hati dari segala kotoran dan dosa), kemudian berbaring di atas sisi kanan badan, lalu berzikir dan mengucapkan doa kepada Allah.

Hadis ini pun menyiratkan sebuah pesan tentang lemahnya manusia. Dan kelemahan tersebut makin terlihat saat ia tidur. Ia tidak sadar akan situasi di sekitarnya. Ia pun tidak lagi mampu menghindar dari bahaya sekecil apa pun. Sehingga ia wajib "menitipkan" penjagaan dirinya kepada Allah, Dzat yang menguasai hidup dan matinya.

 

photo
Tidur Rasulullah SAW (ilustrasi) - (republika)

sumber : Harian Republika

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement