REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dzulhijah merupakan bulan terakhir dalam kalender hijriah dan memiliki beberapa keutamaan jika umat muslim yang beriman menjalankan amalan – amalan baik. Dibalik itu, terdapat kisah orang terdekat Nabi Muhammad SAW, yaitu Hamzah yang memeluk agama Islam pada bulan Dzulhijah.
Hamzah merupakan paman sekaligus saudara sepersusuan Nabi Muhammad SAW. Hamzah merupakan putra dari Abdul Muthalib (kakek Nabi Muhammad SAW). Ia merupakan orang yang cukup terpandang karena berasal dari Bani Hasyim. Ia memiliki tubuh yang kekar dan memiliki hobi memburu.
Sebelum memeluk agama Islam, Hamzah berperilaku biasa saja dan tidak menghalangi Nabi Muhamamd SAW untuk berdakwah. Tidak seperti kebanyakan orang Quraisy yang memiliki kecurigaan yang besar terhadap Nabi Muhammad SAW dengan menghalang – halangi Nabi Muhammad SAW untuk berdakwah. Karena Hamzah menganggap apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW itu tidak perlu berlebihan.
Suatu hari, Abu Jahal bertemu dengan Nabi Muhammad SAW dan mencaci makinya tetapi Nabi hanya diam dan tidak menanggapi Abu Jahal. Kesal akan tanggapan Nabi Muhammad SAW tidak menggubrisnya, Abu Jahal seketika melempar batu dan mengarahkannya ke kepala Nabi Muhammad SAW.
Sesaat yang bersamaan, Hamzah pulang berburu dan dikabarkan oleh Abdullah bin Ja’dan yang merupakan saksi kejadian tersebut. Setelah mendengar kabar bahwa keponakannya telah mengalami kekerasan, Hamzah mencari Abu Jahal untuk membalaskan apa yang telah ia lakukan kepada keponakannya dengan penuh amarah.
Dikutip dari kitab karya Safyurrahman Al Mubarakfuri yang berjudul, Ar Rahiqul Makhtum menjelaskan riwayat sebagai berikut,
فلما دخل المسجد قام على رأسه، وقال له: يا مصفر استه، تشتم ابن أخي وأنا على دينه؟ ثم ضربه بالقوس فشجه شجة منكرة، فثار رجال من بني مخزوم- حي أبي جهل- وثار بنو هاشم- حي حمزة- فقال: أبو جهل: دعوا أبا عمارة، فإني سببت ابن أخيه سبا قبيحا
Artinya : “Begitu Hamzah memasuki masjid, dia berdiri di dekat kepala Abu Jahal dan berkata, ‘Wahai orang yang berpantat kuning, apakah engkau berani mencela saudaraku?! Padahal aku telah mengikuti agamanya?’”
“Seketika itu juga Hamzah memukul kepala Abu Jahal dengan tangkai busur. Orang-orang Bani Makhzum (suku pihak Abu Jahal) bangkit berdiri, begitu pula yang dilakukan orang-orang dari Bani Hasyim (suku pihak Hamzah).”
Setelah kejadian tersebut Hamzah mendapatkan hidayah dan kemudian memeluk agama Islam pada bulan Dzulhijah. Lebih tepatnya pada tahun keenam kenabian.