REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di manapun umat Muslim berada, bertakwa menjadi landasan untuk menjalani kehidupan yang bermakna dan bermanfaat.
Contohnya, dalam kehidupan sehari-hari, seorang Muslim yang bertakwa akan menjalankan kewajiban agama seperti sholat lima waktu dengan konsistensi dan khusyuk. Mereka juga akan memperhatikan perilaku moral dalam interaksi sehari-hari, seperti jujur, adil, dan kasih sayang terhadap sesama.
Dari Abu Dzar Al Ghifari radhiyallahu anhu, ia berkata: ‘Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
Bertakwalah kepada Allah dimanapun kau berada, dan hendaknya setelah melakukan kejelekan engkau melakukan kebaikan yang dapat menghapusnya. Serta bergaulah dengan orang lain dengan akhlak yang baik. (HR. Ahmad 21354, Tirmidzi 1987).
Sebagai contoh lain, ketika berbisnis seorang Muslim yang bertakwa akan mengutamakan integritas dan kejujuran dalam setiap transaksi, bahkan jika itu berarti mengorbankan keuntungan pribadi.
Oleh karena itu, bertakwa tidak hanya menjadi kewajiban ritual, tetapi juga menjadi pedoman dalam setiap tindakan dan keputusan yang diambil umat Muslim dimanapun mereka berada.
Di sisi lain, bertakwa kepada Allah memberikan landasan moral yang kuat bagi individu. Dengan menyadari bahwa Allah Maha Mengetahui dan Maha Melihat, seseorang akan lebih berhati-hati dalam tindakan dan perilaku mereka.
Hal ini mencakup menjauhi perbuatan dosa dan mendorong untuk melakukan perbuatan baik yang sesuai dengan ajaran agama.
Allah juga memerintahkan umat Muslim untuk selalu bertakwa, sebagaimana firman-Nya dalam Surat Ali-Imran ayat 102 yang berbunyi:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim. (QS. Ali-Imran: 102).
Dengan demikian, umat Muslim harus bertakwa kepada Allah dimanapun keberadaannya. Sebab, Allah selalu melihat segala sesuatu yang mereka kerjakan.