Kamis 18 Apr 2024 19:00 WIB

Empat Janji Allah kepada Orang Beriman

Orang beriman menebar kebaikan kepada banyak orang.

Rep: mgrol151/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi orang beriman melaksanakan sholat.
Foto: Republika/Edwin Putranto
Ilustrasi orang beriman melaksanakan sholat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehidupan manusia tidak selalu berjalan lancar, melainkan seringkali dihadapkan pada tantangan dan rintangan yang menguji ketahanan dan keberanian. Dalam perjalanan hidupnya, setiap individu akan mengalami berbagai macam cobaan dan ujian yang menguji kekuatan fisik, mental, dan spiritualnya.

Pertama, bersyukur

Namun, seberat apapun cobaan yang dialami oleh setiap manusia, hendaknya bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Karena, Allah SWT dalam Alquran menganjurkan umat Muslim untuk senantiasa bersyukur dengan segala nikmat dan pemberian-Nya. 

Baca Juga

Bersyukur adalah sikap yang penting dalam Islam, karena dengan bersyukur seseorang mengakui dan menghargai karunia Allah yang tiada henti. Di sisi lain, jika seseorang selalu bersyukur atas apapun yang Allah berikan, maka ia akan mendapatkan nikmat yang lebih banyak dari Allah.

Sebagaimana Allah janjikan dalam Surat Ibrahim ayat 7, yang berbunyi:

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras. (QS. Ibrahim: 7).

Kedua, Allah akan mengingat umat-Nya jika umat-Nya mengingat Allah

Manusia dalam segala aspek kehidupannya sering kali terpaku pada dualitas senang dan susah. Namun, di tengah riuhnya lautan emosi dan tantangan, ada satu hal yang menenangkan yaitu mengingat Allah. 

Ketika senang manusia sering tergoda untuk melupakan asal-usulnya, terhanyut dalam kesenangan duniawi. Namun, mengingat Allah dalam momen kebahagiaan mengajarkan rasa syukur yang mendalam, mengakui bahwa semua karunia berasal dari Allah. 

Begitupun dalam keadaan kesulitan, manusia harus selalu melibatkan Allah, mengingat Allah, dan meminta pertolongan hanya kepada Allah. Karena, setiap kondisi yang dialami oleh manusia datangnya dari Allah sehingga sudah seharusnya manusia kembali kepada Allah dengan memohon pertolongan-Nya. 

Dalam Surat Al-Baqarah ayat 152, Allah menjanjikan kepada manusia akan selalu mengingat mereka, jika manusia itu selalu mengingat kepada Allah SWT. 

فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ

Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku. (QS. Al-Baqarah: 152). 

Ketiga, Allah menjanjikan kepada umat Muslim yang selalu beristighfar

Maka memperbanyak minta ampunan akan menghindari seseorang dari hukuman.

Sebagaimana dalam Surat Al-Anfal ayat 33 dijelaskan:

وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَاَنْتَ فِيْهِمْۚ وَمَا كَانَ اللّٰهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ

Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka selama engkau (Nabi Muhammad) berada di antara mereka dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka selama mereka memohon ampunan. (QS. Al-Anfal: 33). 

Memohon ampunan adalah pengakuan atas kesalahan dan kelemahan manusia. Dalam Islam, manusia dianggap sebagai makhluk yang rentan melakukan kesalahan, dan dengan memohon ampunan, mereka mengakui bahwa mereka tidak sempurna dan membutuhkan rahmat dan pengampunan Allah.

Di sisi lain, memohon ampunan juga dianggap sebagai tindakan yang menunjukkan ketaatan dan ketergantungan kepada Allah. Dengan merendahkan diri dan mengakui dosa-dosa mereka, umat Muslim menyadari bahwa hanya Allah yang mampu mengampuni dan membersihkan mereka dari dosa-dosa tersebut.

Keempat, janji Allah dalam Alquran yaitu mendoakan umat Muslim yang berdoa kepada Allah 

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْۗ اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَࣖ

 

Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan).” Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina. (QS. Ghafir: 60). 

Melalui doa, umat Muslim mengakui bahwa hanya Allah yang memiliki kekuatan untuk memenuhi segala kebutuhan dan mengabulkan permohonan mereka.

Dengan demikian, Allah akan memberikan segala sesuatu kebutuhan umat Muslim jika mereka menetapkan Allah menjadi nomor pertama untuk meminta pertolongan melalui doa. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement