Kamis 11 Apr 2024 21:11 WIB

Indahnya Bunga Tulip Ternyata Bukan Asli Belanda, Tetapi dari Negara Islam Ini?

Bunga Tulip berasal dari Turki dihadiahkan ke Belanda era Ottoman

Bunga tulip (ilustrasi). Bunga Tulip berasal dari Turki dihadiahkan ke Belanda era Ottoman
Foto:

Di bawah pemerintahan Sultan Sulaiman al-Qanuni pula, bunga tulip mencapai popularitas tertingginya, bahkan mengalahkan popularitas bunga mawar. Karena itu, tidak mengherankan bila kemudian tulip juga dijadikan sebagai simbol nasional bangsa Turki, sampai hari ini.

Selain mempercantik halaman istana kerajaan, bunga tulip ternyata juga mendapat tempat khusus dalam budaya kaum sufi, terutama di kalangan pengikut tarikat Maulawiyah Turki. 

Jalaluddin Rumi, tokoh sufi masyhur asal Anatolia yang hidup antara 1207–1273, kerap menyebut kata "tulip" dalam beberapa syairnya. Di antaranya dapat ditemukan dalam sajak berikut:

Suatu malam kutanya cinta: "Kata kan, siapa sesungguhnya dirimu?"

Katanya: "Aku ini kehidupan abadi, aku memperbanyak kehidupan indah itu."

Kataku: Duhai yang di luar tempat, di manakah rumahmu?"

Katanya: "Aku ini bersama api hati dan dua luar mata yang besar. Aku ini tukang cat, karena akulah setiap pipi berubah jadi warna kuning. Akulah utusan yang ringan kaki, sedangkan pecinta adalah kuda kudusku.

Akulah merah padamnya bunga tulip, Akulah manisnya meratap, pe nyibak segala yang tertabiri… "

Lewat cintalah semua yang tembaga akan jadi emas.

Lewat cintalah semua yang endapan akan jadi anggur murni.

Lewat cintalah semua kesedihan akan jadi obat.

Lewat cintalah si mati akan jadi hidup.

Lewat cintalah raja akan jadi budak.

Dalam sajak lainnya, Rumi mengungkapkan:

Desember dan Januari berlalu

Tulip bermunculan. Ini saatnya menikmati bagaimana pohon bergoyang ditiup angin dan mawar tak pernah istirahat.

 

Popularitas tulip di kalangan seni man Muslim Turki juga acap kali dihu bungkan dengan bentuk bunganya yang menyerupai lafaz "Allah" dalam aksara Arab. Hal tersebut sekaligus menjadikannya sebagai bunga yang sangat istimewa dan mendapat tempat yang agung dalam seni dan kebudayaan Islam.  

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement