Jumat 05 Apr 2024 20:40 WIB

Jika Allah Menghendaki Nabi Muhammad Bisa Baca Tulis, Tapi Mengapa tidak Demikian?

Nabi Muhammad mendakwahkan kearifan Islam.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Nabi Muhammad (ilustrasi)
Foto:

Ayat ini sendiri merupakan mukjizat besar bagi Nabi SAW. Di mana apa yang disebutkan dalam Alquran itu benar-benar terjadi, dan akan terus terjadi selama masih ada orang-orang yang memusuhi Alquran dan meragukannya, serta tanggapan terhadap mereka sama dengan apa yang disebutkan dalam Alquran, yaitu Nabi Muhammad SAW yang buta huruf, seumur hidupnya beliau belum pernah membaca kitab ataupun menulis dengan tangan kanannya, lalu bagaimana beliau dapat menemukan Alquran?

Bukti Ketiga

Allah SWT berfirman,

وَلَا تَعْجَلْ بِالْقُرْآنِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يُقْضَى إِلَيْكَ وَحْيُهُ وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا 

“Janganlah engkau (Nabi Muhammad) tergesa-gesa (membaca) Alquran sebelum selesai pewahyuannya kepadamu dan katakanlah, “Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku.” (QS Taha: 114) 

Dalam surat yang lain, Allah SWT juga berfirman:

لَا تُحَرِّكْ بِهٖ لِسَانَكَ لِتَعْجَلَ بِهٖۗ ۝١٦ 

اِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهٗ وَقُرْاٰنَهٗۚ ۝١٧

فَاِذَا قَرَأْنٰهُ فَاتَّبِعْ قُرْاٰنَهٗۚ ۝١٨

“Jangan engkau (Nabi Muhammad) gerakkan lidahmu (untuk membaca Alquran) karena hendak tergesa-gesa (menguasai)-nya. Sesungguhnya tugas Kamilah untuk mengumpulkan (dalam hatimu) dan membacakannya. Maka, apabila Kami telah selesai membacakannya, ikutilah bacaannya itu.” (QS Al Qiyamah: 16-18). 

Ayat-ayat Alquran di atas menunjukkan bahwa ketika Malaikat Jibril turun kepadanya dengan wahyu, maka dia akan mengulangi ayat-ayat di belakangnya sebelum Jibril selesai membaca ayat-ayat wahyu tersebut karena takut dia akan melupakannya, maka Allah SWT melarang dia dari situ, dan berkata kepadanya: 

"Wahai Muhammad, jangan terburu-buru membaca karena takut lupa. Kami akan membantumu menghafalnya, dan kami akan mengumpulkannya untukmu di hatimu, agar kamu tidak melupakannya." 

Dasar dalil di sini adalah jika Nabi Muhammad SAW membaca dan menulis, maka beliau akan menuliskan wahyu ini agar beliau dapat mengkaji dan menghafalnya setelah Jibril pergi, dan tidak mengulanginya lagi. Namun ketika dia melakukan hal itu, itu menunjukkan bahwa dia buta huruf, dan seluruh ketergantungannya adalah pada menghafalnya dan bukan pada membaca dari sebuah buku.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement