Rabu 20 Mar 2024 05:23 WIB

Peristiwa Alam yang Mengiringi Kematian Putra Rasulullah SAW

Gerhana matahari adalah salah tanda kebesaran Allah SWT

Rep: Mabruroh / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi gerhana matahari. Gerhana matahari adalah salah tanda kebesaran Allah SWT
Foto:

Wajar saja ketika Maria Al-Qibtiyah melahirkan anak laki-laki hingga berusia lebih dari setahun bisa bertahan hidup, Rasulullah saw., sangat bahagia. Hanya saja, Allah berkehendak lain. Putra Rasulullah SAW, Ibrahim, pun meninggal ketika masih balita. Usianya ketika itu kira-kira baru satu setengah tahun.

Meninggalnya Ibrahim itu beriringan dengan peristiwa gerhana matahari. Fenomena tersebut dianggap oleh banyak masyarakat Arab bahwa gerhana matahari merupakan tanda kematian seseorang. Melihat masyarakat Arab seperti itu, terutama para sahabat (umat Islam) yang beranggapan tidak sesuai syariat Islam.

عن أبي مَسْعُودٍ قال قال النبي صلى الله عليه وسلم إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ من الناس وَلَكِنَّهُمَا آيَتَانِ من آيَاتِ اللَّهِ فإذا رَأَيْتُمُوهُمَا فَقُومُوا فَصَلُّوا

Artinya: Dari Abu Masud RA, dia berkata, "Nabi SAW telah bersabda, "Sesungguhnya matahari dan bulan tidak gerhana karena kematian seseorang, akan tetapi keduanya adalah dua tanda kebesaran Allah. Maka apabila kamu melihat gerhana keduanya, maka berdirilah dan kerjakan sholat." [HR al-Bukhari dan Muslim]. 

Dalil ini merupakan pelurusan Rasulullah SAW terhadap pemahaman masyarakat yang salah tentang gerhana. Gerhana merupakan fenomena alam dan Allah telah mengaturnya sedemikian rupa, bukan suatu pertanda dari terjadinya perihal keburukan, kematian, atau kehidupan seseorang.

Selain itu, Rasulullah SAW, juga memerintahkan umat Istam agar sholat gerhana. Tidak lain bahwa gerhana adalah tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Umat Islam harus senantiasa sadar sepenuhnya bahwa Allah SWT itu Mahamenguasai semesta alam.

Fenomena alam seperti itu menyiratkan agar umat manusia senantiasa berpikir dan berzikir kepada Allah SWT. Berpikir mengenai fenomena alam merupakan sebuah perintah sehingga manusia mampu mengambilnya sebagai hikmah ilmu pengetahuan.

Dengan demikian, umat manusia pun bisa menyadari kekuasaan Allah SWT sehingga berdzikir kepada-Nya. Mengenai hal ini, Allah SWT berfirman dalam QS Al-Hasyr ayat 21.

لَوْ اَنْزَلْنَا هٰذَا الْقُرْاٰنَ عَلٰى جَبَلٍ لَّرَاَيْتَهٗ خَاشِعًا مُّتَصَدِّعًا مِّنْ خَشْيَةِ اللّٰهِۗ وَتِلْكَ الْاَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ

“Kalau sekiranya Kami turunkan Alqur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir.” 

 

photo
Empat Makna Penting dalam Ayat Laqod Jaakum terkait Nabi Muhammad - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement