Ahad 10 Mar 2024 06:19 WIB

9 Fakta Terkait Jasad Firaun yang Tenggelam di Laut Merah Sebagaimana Diabadikan Alquran

Jasad Firaun diselamatkan sebagai tanda peringatan umat manusia

Rep: Umar Mukhtar / Red: Nashih Nashrullah
Piramida Mesir, lokasi makam para firaun Mesir. Jasad Firaun diselamatkan sebagai tanda peringatan umat manusia
Foto: EPA-EFE/KHALED ELFIQI
Piramida Mesir, lokasi makam para firaun Mesir. Jasad Firaun diselamatkan sebagai tanda peringatan umat manusia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kisah Firaun memang tiada habisnya untuk dibahas. Bahkan Alquran pun mengabadikan kisahnya agar menjadi pelajaran bagi umat Muslim. Adapun dalam catatan sejarah, terdapat beberapa hal yang jarang diketahui oleh kebanyakan orang.

Ada sejumlah hal penting ihwal proses penemuan mayat Firaun (Ramses II), yang kemudian dilakukan mumifikasi, lalu disembunyikan berabad-abad di sebuah tempat khusus, hingga akhirnya ditemukan kembali. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Alquran, Allah SWT berfirman: 

Baca Juga

فَالْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ آيَةً ۚ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ عَنْ آيَاتِنَا لَغَافِلُونَ

“Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.” (QS Yunus ayat 92)  

1. Ditemukan oleh anggota kerajaan Firaun

Setelah Firaun (Ramses II) tenggelam saat mengejar bani Israil, ada anggota istana Kerajaan Firaun yang selamat dari tenggelam tersebut. Dialah yang menjadikan mayat Firaun sebagai mumi, lalu mengangkut peti matinya dengan perahu melintasi Sungai Nil menuju Thebes.

Penggiringan perahu tersebut didampingi perahu lainnya yang berisi pendeta dan menteri-menteri kerajaan Firaun. Mereka menggiring peti mati tersebut ke makam yang telah disiapkan Firaun untuk dirinya sendiri, yaitu di Lembah Para Raja atau Wadi El Muluk. Selama proses itu dilakukan, doa dibacakan dan upacara pemakaman dilakukan. Artinya, berakhirlah kehidupan Firaun tersebut.

2. Banyak pencuri harta benda Firaun

Setelah kematian Firaun, kelompok-kelompok pencuri pun menyebar. Mereka berani mencuri makam kerajaan karena hasrat untuk memperoleh harta karun yang melimpah berupa perhiasan dan perlengkapan pemakaman. 

Tidak menutup kemungkinan, mereka melakukannya karena merasa raja Firaun itu telah merampas apa yang seharusnya menjadi milik rakyat.

Bahkan penangkapan pencuri ini sudah terjadi berkali-kali. Sampai-sampai, makam semua raja Firaun, dari kerajaan ke-18, ke-19, hingga ke-20, juga dijarah. Hanya tersisa makam Amenhotel II dan makam Tutankhamun yang masih utuh.

Salah satu wujud olok-olok masyarakat terhadap para Firaun adalah gambar-gambar konyol yang jauh dari keindahan sebuah seni. Contohnya adalah gambar Ramses III yang berwujud singa sedang bermain catur.

Penjarahan kuil dan makam terus berlanjut dan meningkat. Tuduhan diajukan terhadap walikota Thebes Barat, kepala polisi, dan mereka yang bertanggung jawab atas keamanan kuburan. 

Mereka yang bertanggung jawab akan dihukum, seperti yang tercatat dalam papirus yang ditemukan di British Museum. Namun tetap saja, pencurian terus berlanjut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement