Rabu 06 Mar 2024 17:25 WIB

Empat Hikmah Keajaiban Penciptaan Alam

Penciptaan alam merupakan tanda meningkatkan keimanan setiap orang.

Rep: mgrol151/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi ciptaan Allah yang indah dan penuh makna.
Foto: Rocket Lab USA
Ilustrasi ciptaan Allah yang indah dan penuh makna.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebaikan adalah sinar yang memancar dari hati manusia, menerangi setiap sudut kehidupan dengan kehangatan dan harapan. Untuk menguatkan kebaikan tersebut perlu memperhatikan beberapa aspek, di antaranya: 

Pertama, potensi berilmu. 

وَٱللَّهُ أَخْرَجَكُم مِّنۢ بُطُونِ أُمَّهَٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْـًٔا وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمْعَ وَٱلْأَبْصَٰرَ وَٱلْأَفْـِٔدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Baca Juga

Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (QS. An-Nahl: 78).

Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah menjelaskan bahwa ayat ini merupakan kuasa-kuasa Allah SWT, yaitu mengeluarkan manusia dari rahim wanita sebagai anak kecil yang tidak memiliki pengetahuan apapun, lalu menciptakan media untuk belajar dan memahami yaitu pendengaran, penglihatan dan hati, supaya mereka beriman kepada Dzat yang Mahapencipta dengan keyakinan dan keilmuan yang sempurna serta supaya kalian bersyukur atas nikmatnya dengan memanfaatkan  setiap anggota tubuh kalian untuk melakukan sesuatu yang baik

Dengan demikian, Allah memberikan pancaindera kepada manusia untuk dimanfaatkan dalam mencari ilmu atau pengetahuan. Yang kemudian ilmu itu bisa dipelajari dan  diamalkan. 

Salah satu contoh, jika seseorang sudah memiliki ilmu, ia akan paham tentang perintah Allah SWT untuk mengerjakan solat, menunaikan zakat, berbagi sesama Muslim, saling mengingatkan dalam hal kebaikan, dan ibadah sunnah Rasulullah SAW. 

Dari sanalah lahir kebaikan dari seseorang yang berilmu dan menggunakan ilmu itu dengan sebaik-baiknya. 

Menurut Quraish Shihab dalam ceramahnya menyebutkan ilmu yang paling penting dikuasai adalah ilmu yang tidak menjadi baik kecuali dengan mengetahuinya. 

Kutipan itu memiliki makna bahwa setiap orang yang berilmu akan menyelidiki hal-hal yang berkaitan dengan Islam, seperti cara mengaji, cara menghafal, cara solat sunnah, dan lain sebagainya. 

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: 

وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهْلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

 

Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju surga. (HR Bukhari dan Muslim).

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement