REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rahmat Allah SWT sungguh luas bagi para hamba yang senantiasa bersungguh-sungguh meraih ridha-Nya. Bahkan seorang Muslim yang tidak melakukan amalan dengan derajat yang tinggi, pun bisa meraihnya selama ikhlas dan tulus menjalaninya.
Diriwayatkan dari Sahl bin Hanif RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:
«مَن سَأَل الله تَعَالى الشَّهَادَة بِصِدق بَلَّغَه مَنَازِل الشُّهَدَاء وإِن مَات عَلَى فِرَاشِه»
"Siapa yang mengharapkan (meninggal dunia secara) syahid dengan penuh kesungguhan, maka Allah akan mengangkat derajatnya sampai pada derajat orang-orang yang syahid, walaupun dia wafat di atas tempat tidurnya." (HR. Muslim)
Syarah atas hadits tersebut menjelaskan ihwal besarnya keutamaan ikhlas dalam niat. Sebab, keikhlasan niat menjadi faktor tercapainya ganjaran dan pahala di sisi Allah SWT.
Dari hadits itu pula dapat diketahui, siapa yang sungguh-sungguh berniat mengerjakan suatu amal shaleh dengan, tapi tidak mampu mengerjakannya, maka dia akan diberi pahala atas amalan yang sudah diniatkannya dengan penuh kesungguhan itu.
Maka dari situ jugalah, siapa yang berdoa dan meminta syahid di jalan Allah SWT, serta menolong agamanya dengan penuh keikhlasan dari lubuk hati terdalamnya, maka Allah SWT akan mencatatkan untuknya pahala para syahid.
Meskipun dia tidak melakukan apa yang telah diniatkannya itu dan meninggal dalam keadaan selain jihad. Adapun syahadah yang tercantum dalam hadits tersebut, maknanya adalah wafat saat melawan musuh yang semata-mata dilakukan hanya untuk meraih ridha Allah SWT.
Hikmah yang bisa dipetik dari hadits tersebut, di antaranya ialah keikhlasan niat menjadi alasan tercapainya pahala di sisi Allah. Bila niatnya ikhlas dalam mengerjakan suatu amal shaleh, maka yang bersangkutan akan mendapat pahala, meskipun ia tidak melaksanakan pekerjaan yang diharapkannya itu.
Hikmah kedua, hadits itu menunjukkan dibolehkannya mengharapkan syahid dan ikhlas dengannya. Hikmah ketiga, Allah SWT memberikan kemuliaan bagi umat Islam dengan mengganjar derajat yang tinggi di surga bagi hamba-Nya meski sedikit usaha yang dilakukan hamba tersebut.
Sumber: Hadeethenc