Senin 04 Mar 2024 05:26 WIB

Kisah Nabi Sulaiman Mengendalikan Angin

Nabi Sulaiman diberikan kemampuan untuk mengendalikan angin kencang.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Nabi Sulaiman diberikan kemampuan untuk mengendalikan angin kencang. Foto:   Angin Topan (ilustrasi)
Foto: AP
Nabi Sulaiman diberikan kemampuan untuk mengendalikan angin kencang. Foto: Angin Topan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH -- Tafsir Surat Al Anbiya ayat 81-82 menggambarkan bagaimana Nabi Sulaiman 'alaihissalam diberikan kemampuan untuk mengendalikan angin kencang, bahkan ke tempat yang dia inginkan.

Allah SWT berfirman

Baca Juga

وَلِسُلَيْمٰنَ الرِّيْحَ عَاصِفَةً تَجْرِيْ بِاَمْرِهٖٓ اِلَى الْاَرْضِ الَّتِيْ بٰرَكْنَا فِيْهَاۗ وَكُنَّا بِكُلِّ شَيْءٍ عٰلِمِيْنَ وَمِنَ الشَّيٰطِيْنِ مَنْ يَّغُوْصُوْنَ لَهٗ وَيَعْمَلُوْنَ عَمَلًا دُوْنَ ذٰلِكَۚ وَكُنَّا لَهُمْ حٰفِظِيْنَ ۙ

"Dan (Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami beri berkah padanya. Dan Kami Maha Mengetahui segala sesuatu. Dan (Kami tundukkan pula kepada Sulaiman) segolongan setan-setan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dan mereka mengerjakan pekerjaan selain itu; dan Kami yang memelihara mereka itu." (QS. Al Anbiya ayat 81-82)

Begitu pun dalam Alquran Surat Shad ayat 36, sebagai berikut:

فَسَخَّرْنَا لَهُ الرِّيْحَ تَجْرِيْ بِاَمْرِهٖ رُخَاۤءً حَيْثُ اَصَابَۙ

"Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut perintahnya ke mana saja yang dikehendakinya." (QS. Shad ayat 36)

Ulama tafsir Prof Quraish Shihab dalam kitab tafsirnya, Tafsir Al-Mishbah, menjelaskan, ayat tersebut berarti bahwa Nabi Sulaiman AS atas izin Allah SWT, dapat mengendalikan angin sesuai dengan perintah dan kebutuhannya. Kemampuan Nabi Sulaiman yang demikian itu, semua terjadi atas izin Allah SWT.

Dia melanjutkan penjelasannya bahwa jika misalnya Nabi Sulaiman menghendaki bersegeranya perahu-perahu yang mengangkut barang atau pasukan, maka Nabi Sulaiman berdoa kepada Allah kiranya angin itu berembus keras guna mendorong lajunya perahu.

"Dan bila beliau menghendaki angin segar yang berembus sepoi, yang itu pun terjadi atas izin Allah. Atau dapat juga dikatakan bahwa angin yang ditundukkan untuk beliau itu pada dasarnya adalah angin yang baik, yang tidak merusak," jelas Prof Quraish.

Karena itu, terang Prof Quraish, walaupun angin tersebut berhembus begitu kencangnya, atau dalam keadaan Ashifah (sangat kencang), angin itu tetap tidak memporakporandakan sesuatu.

Saat itu, Nabi Sulaiman AS berada di Palestina. Sedangkan ayat 81-82 Surat Al Anbiya menyatakan angin itu mengikuti perintahnya ke negeri yang Allah berkahi. Karena itu, berdasarkan penjelasan Prof Quraish, negeri yang Allah SWT berkahi dalam ayat 81-82 Surat Al Anbiya merujuk pada Palestina.

Artinya, Prof Quraish berpandangan, ini mengisyaratkan bahwa Nabi Sulaiman AS, atas izin Allah SWT, diberikan penguasaan untuk mengendalikan angin sejak di Palestina hingga ke mana pun angin bertiup, sesuai kehendak Nabi Sulaiman. Lalu berakhir lagi dengan kembalinya ke tempat semula.

Dengan demikian, Prof Quraish memaparkan, ayat 81-82 Surat Al Anbiya mengemukakan ihwal penguasaan Nabi Sulaiman terhadap angin secara singkat tanpa menjelaskan kapan awal penguasaan tersebut.

Di sisi lain, ulama menyebutkan aneka keajaiban yang terjadi pada diri Nabi Sulaiman AS berkaitan dengan penguasaan angin. Misalnya pandangan bahwa Nabi Sulaiman memiliki permadani terbang. "Namun, perlu dicatat bahwa hal ini tidak memiliki sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Demikian tulis Mufti Mesir dan Pemimpin Tertinggi Al-Azhar, Muhammad Sayyid Thanthawi," tuturnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement