REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Rasulullah SAW yang mengundang secara langsung setiap umatnya untuk berziarah ke makamnya setelah beliau wafat.
Rasulullah SAW bahkan memberikan jaminan bagi orang-orang yang berziarah ke makam beliau akan memperoleh syafaatnya kelak pada hari kiamat. Lebih dari itu, berziarah ke makam Rasulullah SAW sama seperti seorang hamba bertemu Rasulullah SAW ketika Rasulullah SAW hidup.
أبو داود الطيالسي قال: حدثنا سوار بن ميمون أبو الجراح العبدي قال: حدثني رجل من آل عمر عن عمر رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله ﷺ يقول: من زار قبري أو قال: من زارني كنت له شهيدا أو شفيعا ، ومن مات بأحد الحرمين بعثه الله عزوجل من الآمنين يوم القيامة. وخرجه أبو الحسن علي بن عمر الدارقطنى عن حاطب رضي الله عنه قال: قال رسول الله ﷺ: من زارني بعد موتي فكأنما زارني في حياتي ، ومن مات بأحد الحرمين بعث من الآمنين يوم القيامة.
Artinya: Abu Daud ath Thiyalisi berkata: meriwayatkan pada kami Suwar bin Maimun Abu al Jaroh Al 'Abdiy, dia berkata bahwa telah menceritakan padaku seorang lelaki dari keluarga Umar dari Umar RA dia berkata, 'Aku mendengar Rasulullah SAW berkata: 'Barangsiapa berziarah ke kuburku', atau kata Nabi SAW, "Barangsiapa menziarahiku maka aku menjadi saksi baginya dan memberi syafaat baginya. Dan barangsiapa meninggal di salah satu dua kota suci (Makkah dan Madinah) maka Allah akan memberikan dua keamanan pada hari kiamat."
Dan diriwayatkan juga oleh Abu Hasan Ali bin Umar ad Daruquthni dari Hatib r.a. beliau berkata, 'Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa menziarahiku sesudah aku wafat maka sesungguhnya seperti mengunjungiku pada saat aku hidup. Dan barangsiapa meninggal di salah satu dua kota suci akan diberikan dua keamanan di hari kiamat." (Lihat kitab at-Tadzkirah karya Imam Qurthubi yang diterbitkan Maktabah Darul Minhaj halaman 308).
Berbahagia
Imam al-Qurthubi menambahkan mengutip dua riwayat hadits tentang sosok yang paling berbahagia kelak di akhirat yaitu sebagai berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضى الله عنه أَنَّهُ قَالَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقَدْ ظَنَنْتُ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ أَنْ لَا يَسْأَلُنِي عَنْ هَذَا الْحَدِيثِ أَحَحَدٌ أَوَّلُ مِنْكَ لِمَا رَأَيْتُ مِنْ حِرْصِكَ عَلَى الْحَدِيثِ أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ أَوْ نَفْسِهِ
Dari Abu Hurairah, bahwa dia berkata, “Ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "Wahai Rasulullah siapakah orang yang paling berbahagia dengan syafaatmu pada hari kiamat?" Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, "Aku telah menduga wahai Abu Hurairah, bahwa tidak ada orang yang mendahuluimu dalam menanyakan masalah ini, karena aku lihat betapa perhatian dirimu terhadap hadits. Orang yang paling berbahagia dengan syafaatku pada hari kiamat adalah orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallah dengan ikhlas dari hatinya atau jiwanya." (HR Bukhari)
Baca juga: Prasasti Ini Ungkap Kebenaran Alquran tentang Bangsa Samud, Aad, dan Iram
عن زيد بن أرقم رضى الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : من قال لااله الا الله مخلصا دخل الجنه . قيل وما اخلاصها قال أن تحجزه عن محارم الله رواه الطبراني وابو نعيم
Dari Zaid bin Arqam RA, dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang mengucap la ilaha illallah dalam keadaan ikhlas dia masuk surga.” (Kemudian) ada yang mengatakan, “Bagaimana (rupa) keikhlasan itu ?” Rasulullah SAW menjawab, “Mencegah (keikhlasan itu) dari yang haram.” (HR Thabrani dan Abu Naim).