Selasa 27 Feb 2024 05:58 WIB

Jejak Kaum Ad yang Diabadikan Alquran Ini Berhasil Diungkap Peneliti Barat

Alquran mengabadikan kisah durhaka Kaum Ad

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi. Alquran mengabadikan kisah durhaka Kaum Ad
Foto:

Menurut tradisi Arab Purba, kota Iram dibangun oleh Syaddad bin Aad. Dalam legenda itu disebutkan Syaddad bin Aad membuat sebuah kota oasis yang dikelilingi oleh permata di gurun selatan untuk menyaingi surga (al-Salih, 1985). 

Tetapi karena bangsa Aad durhaka kepada Nabinya, Allah menghancurkan kota itu. Nama kota yang dibangun oleh Syaddad bin Aad itu adalah Ubhar. Banyak orang Arab percaya bahwa Ubhar dan Iram adalah dua nama yang berbeda untuk kota yang sama.

Pada 1984, Clapp bersama Professor Juris Zarins pakar arkeologi Arabia dari Southwest Missouri State University dan Sir Ranulph Fiennes serta George Hedges mengajukan proposal kepada California Institute of Technology’s Jet Propulsion Laboratory (CALTECH-JPL), NASA.

Melalui proposal itu mereka meminta bantuan NASA untuk memotret kawasan Arabia Selatan dari Pesawat Ulang Alik Challenger, menggunakan teknik SIR (Satellite Imaging Radar).Teknik SIR ini mampu memotret sampai kedalaman 200 - 400 meter di bawah permukaan tanah.

NASA menyetujui proposal Clapp tersebut, dan pada tahun itu juga Challenger melakukan pemotretan di Arabia Selatan dari antariksa menggunakan teknik SIR-B. Setelah dilakukan dua kali pass-over di atas Arabia Selatan, didapatkanlah foto-foto yang menakjubkan. 

Setelah melalui pemrosesan dengan komputer, foto-foto itu memperlihatkan bahwa di kedalaman 183 meter di bawah permukaan tanah terlihat suatu spot, dengan garis-garis panjang yang semuanya mengarah ke spot tersebut (Ostling, 1992). 

Untuk meyakinkan hasil itu, NASA meminta bantuan Perancis untuk melakukan pemotretan pada daerah yang sama menggunakan satelit yang dilengkapi optical sensing system. Ternyata hasil pemotretan satelit Perancis tersebut identik dengan hasil yang diperoleh NASA. 

Analisis foto-foto tersebut menunjukkan bahwa di kedalaman sekitar 200 meter di bawah tanah, kemungkinan ada kota tua yang terbenam, sedang garis-garis putih yang ada pada foto itu kemungkinan adalah jalan-jalan karavan tua yang mengarah ke kota tersebut (Ostling, 1992).

Clapp selanjutnya menggalang dana. Pada 1991, ia bersama timnya mulai penggalian berbekal citra yang diperolehnya dari NASA tersebut. Pada Februari 1992, tim ini berhasil mengangkat suatu bangunan raksasa berbentuk persegi delapan, dengan menara-menara serta dinding-dinding yang tinggi. 

Penemuan ini sangat menakjubkan sehingga para arkeolog tersebut kemudian menyitir Alquran (Surat al-Fajr Ayat 7). Bahwa kota Iram mempunyai pilar-pilar yang tinggi. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

اِرَمَ ذَاتِ الْعِمَادِۖ

"(yaitu) penduduk Iram (ibu kota kaum Aad) yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi." (Surat Al-Fajr Ayat 7)

Seiring penemuan ini, kota yang eksistensinya diragukan selama beratus tahun oleh para sejarawan, sekarang ini telah terbukti keberadaannya secara sangat meyakinkan. Dilansir dari Buku Kisah Para Nabi Pra Ibrahim Dalam Perspektif Alquran dan Sains yang disusun Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) 

photo
Infografis Berapa Tahun Diturunkannya Alquran - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement