Pemandangan sudah berganti dari yang biasa ke luar biasa. Kemudian matahari itu didekatkan terhadap kepala penduduk alam semesta, seperti dekatnya dua anak panah sehingga, di atas permukaan bumi tiada lagi naungan yang tersisa selain naungan Arasy Tuhan alam semesta. Yang bisa bernaung dengan Arasy hanyalah orang-orang yang dekat dengan Tuhan (mugarrabin).
Jadi, di sana hanya ada makhluk yang bernaung di bawah Arasy dan ada yang menjadi korban panasnya matahari. Panasnya matahari benar-benar melelehkan. Kesusahan dan kesedihan menjadi sangat sengit.
Sinarnya sangat menyilaukan. Kemudian, makhluk-makhluk saling mendorong. Sebagian dari mereka mendorong sebagian yang lain, karena desak-desakan yang sangat kuat dan kaki-kaki yang saling berbeda arah.
Selain itu, keadaan mengerikan tersebut dicampur dengan rasa malu dan tersipu-sipu karena aib yang terbongkar dan diketahui ketika berada di hadapan Tuhan yang Mahamemaksa di langit.
Lalu, silau matahari, panasnya napas, dan terbakarnya hati bercampur dengan api malu dan takut, sehingga keringat mengalir dari setiap akar bulu dan mengalir ke atas lapangan kiamat. Kemudian, keringat itu terus menaiki badan mereka sesuai kadar derajat mereka di sisi Allah SWT.
Sebagian dari mereka, keringatnya mencapai kedua lututnya. Sebagian mereka yang lain, keringatnya mencapai kedua pinggangnya. Sebagian mereka yang lain, keringatnya mencapai cuping telinga. Sebagian mereka yang lain keringatnya hampir menenggelamkan mereka.
Ibnu Umar berkata, Rasulullah bersabda, "Manusia berdiri untuk Tuhan semesta alam, hingga salah satu dari mereka tenggelam di dalam keringatnya sampai ke tengah dua kuping mereka." Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda, "Pada hari kiamat, manusia berkeringat hingga keringat mereka mengalir ke bumi sepanjang 70 depa. Keringat itu mengekang mereka dan mencapai kedua telinganya.” Dalam hadis lain, "Mereka berdiri dan membelalakkan mata mereka ke langit selama 40 tahun. Kemudian, keringat mereka mengekang mereka, karena sangat susah.”
Uqbah bin Amir berkata, Rasulullah bersabda, "Pada hari kiamat, matahari mendekati bumi sehingga manusia mengeluarkan keringat. Di antara manusia, ada orang yang keringatnya mencapai separuh betisnya. Di antara mereka, ada yang keringatnya mencapai lututnya. Di antara mereka, ada yang keringatnya mencapai pahanya. Di antara mereka, ada yang keringatnya mencapai pinggangnya. Di antara mereka, ada yang keringatnya mencapai mulutnya," lalu beliau memberi isyarat kepada mulut beliau. "Kemudian dia dikekang dengan mulutnya. Di antara mereka ada yang keringatnya menutupi seluruh badannya." Kemudian beliau memukulkan tangan beliau ke kepala beliau, seperti ini. Maka, pikirkanlah, wahai orang miskin, keringat penduduk padang Mahsyar dan kesusahan mereka yang sangat tinggi. Di antara mereka ada yang berteriak, "Wahai Tuhan, rahmatilah aku dari kesusahan dan penantian ini, meskipun harus ke neraka." Meskipun mereka mengatakan demikian, mereka tidak dibiarkan berlalu tanpa menjalani hisab dan siksa. Sesungguhnya, engkau adalah salah satu dari mereka, dan engkau tidak tahu sampai mana keringatmu akan mencapai badanmu."