Ahad 25 Feb 2024 16:29 WIB

InJourney Aviation Services Siap Dorong Bisnis Aviasi Support Berdaya Saing Global

IAS akan memberikan pelayanan profesional.

Direktur Utama InJourney Aviation Services, Dendi T. Danianto.
Foto: Dok. Bumn
Direktur Utama InJourney Aviation Services, Dendi T. Danianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Aviasi Pariwisata  atau InJourney, BUMN holding industri Aviasi dan Pariwisata Indonesia, telah melakukan langkah transformasi di industri aviasi dan kebandarudaraan melalui penataan portfolio group sebagai upaya untuk menciptakan ekosistem pariwisata Indonesia yang terintegrasi dan berdaya saing.

PT Integrasi Aviasi Solusi atau dikenal dengan nama InJourney Aviation Services (IAS) menjadi salah satu sub holding InJourney yang bergerak dalam memberikan layanan aviasi support untuk mendukung bandara serta maskapai penerbangan.

Baca Juga

InJourney Aviation Services (IAS) yang terbentuk dari konsolidasi sembilan anak usaha dibawah PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II memiliki 4 portfolio bisnis dengan 12 layanan bisnis. Empat portfolio bisnis IAS yaitu Ground Handling & Cargo Terminal, Logistics, Hospitality dan Operation Support.

Melalui ke-empat portofolio bisnis tersebut, IAS akan memberikan pelayanan profesional serta menghasilkan produk yang kompetitif untuk pasar Indonesia dan regional, serta mendukung mempercepat pertumbuhan industri  pariwisata.

Direktur Utama InJourney Aviation Services, Dendi T. Danianto begitu optimistis. “Ke depan InJourney Aviation Service akan menjadi  kekuatan sentral dalam memberikan layanan aviasi dan kargo yang mendukung bandara dan maskapai penerbangan di Indonesia. Visi kami adalah menjadi perusahaan penyedia jasa layanan aviasi dan kargo yang profesional dan kompeten di Indonesia dan Asia Tenggara. Melalui konsolidasi dan fokus pada lini bisnis, kami yakin InJourney Aviation Service akan dapat meningkatkan efisiensi, efektifitas, serta kualitas layanan aviasi support sehingga berdaya saing global, baik dari sisi profesionalisme maupun profitabilitas,” kata Dendi dikutip pada Ahad (25/2/2024). 

“Kami optimis InJourney Aviation Services akan dapat menjadi bagian penting dalam pertumbuhan ekosistem pariwisata Indonesia dan pemimpin industri aviasi support. Hal ini karena InJourney Aviation Service memiliki potensi yang besar mulai dari pasar yang dilayani, teknologi yang akan dikembangkan, inovasi layanan yang akan mengubah industri, serta komitmen dari para stakeholder yaitu mulai dari BUMN holding, karyawan hingga para partner,” kata Dendi lagi.

Di sisi lain, InJourney Aviation Services akan menciptakan Value Creation yang akan membawa perusahaan berkembang lebih pesat. Melalui transformasi dan sinergi yang kuat, didukung dengan kompetensi tim serta semangat #ElevateAviationJourney, InJourney Aviation Services ditargetkan menjadi kekuatan sentral dalam memberikan layanan pendukung bandar udara serta maskapai penerbangan demi pertumbuhan industri pariwisata Indonesia dan siap menjadi Top 10 Global Player di industri layanan aviasisupport.

PT Integrasi Aviasi Solusi atau InJourney Aviation Services (IAS) merupakan sub holding dari PT Aviasi Pariwisata atau InJourney. IAS ini resmi dibentuk pada 4 Januari 2024 merupakan konsolidasi Sembilan anak usaha di bawah AP 1, AP II dan Garuda yang akan fokus pada seluruh kegiatan yang berkaitan dengan layanan bandara dan kargo.

Empat portfolio bisnis utama IAS yaitu: Ground Handling & Cargo Terminal, Logistics, Hospitality dan Operation Support dengan memberikan 12 layanan penerbangan dan logistik yang kompeten dan kompetitif. Visi IAS menjadi penyedia jasa layanan aviasi support yang profesional dan kompeten di Indonesia dan regional. 

Sebelumya, InJourney sebagai Holding BUMN Pariwisata melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan destinasi pariwisata khususnya di 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), salah satunya Danau Toba.

Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney, Maya Watono, mengatakan, salah satu upaya untuk membangun destination branding dan awareness ialah dengan menyelenggarakan kegiatan internasional.

"Mengembangkan destinasi pariwisata butuh upaya berkelanjutan sehingga dengan acara yang berkelanjutan seperti F1Powerboat Danau Toba tentunya akan memberikan dampak yang luar biasa serta dampak ekonomi jangka panjang yang dapat mencapai Rp1,7 triliun," kata dia, demikian dilansir dari Antara

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement