Sabtu 24 Feb 2024 16:40 WIB

Cara Nabi Muhammad Makan dan Makanan yang Paling Disukai

Nabi Muhammad SAW memakan apa adanya, tidak mengada-ada.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Nabi Muhammad (ilustrasi)
Foto: republika
Nabi Muhammad (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Imam Al Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin menggambarkan cara Nabi Muhammad SAW makan dan makanan yang paling disukai Rasulullah SAW.

Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW memakan apa adanya, tidak mengada-ada. Makanan yang paling disukai Rasulullah SAW adalah makanan yang dimakan bersama orang banyak. 

Baca Juga

Jika hidangan makanan siap disajikan, Nabi Muhammad SAW akan berdoa, "Dengan Nama Allah, Ya Allah Rabbku, jadikan hidangan ini nikmat yang laiak disyukuri sehingga menyampaikan ke dalam nikmat surga." 

Seringkali Rasulullah SAW duduk untuk makan, maka beliau duduk dengan merapatkan kedua lututnya dan kedua telapak kakinya, sebagaimana duduknya orang sholat. 

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya aku hanyalah seorang hamba, aku makan sebagaimana hamba makan, dan aku duduk sebagaimana hamba duduk."

Nabi Muhammad SAW tidak memakan makanan yang masih panas. Rasulullah SAW bersabda, "Makanan yang masih panas tidak mengandung berkah. Sesungguhnya, Allah tidak memberi makanan kepada kita dengan panas api. Maka dinginkan makanan itu." 

Nabi Muhammad SAW memakan makanan yang dihidangkan kepadanya dengan tiga jari dan kadang-kadang dengan empat jari. Suatu kali disuguhkan kepada beliau kue yang terbuat dari campuran tepung, madu, dan minyak samin. Beliau memakan kue itu lalu berkata, "Makanan ini enak."

Rasulullah SAW juga memakan roti berkuah, garam, dan kurma basah. Buah-buahan segar yang paling digemari beliau adalah semangka, mentimun, dan anggur. Beliau memakan buah labu dengan roti dan gula, dan kadang-kadang dengan kurma basah.

Kebanyakan makanan Nabi Muhammad SAW berupa kurma kering (tamar) dan air. Kadang-kadang beliau mencampurkan susu dengan tamar. Kemudian, makanan lain yang beliau gemari adalah daging. 

Rasulullah SAW bersabda, "Daging bisa menguatkan pendengaran, dan daging adalah penghulu makanan di dunia dan di akhirat. Seandainya aku memohon kepada Rabbku agar tetap memakan daging setiap hari, maka pasti Allah SWT akan mengabulkannya." 

Nabi Muhammad SAW memakan roti berkuah bersama daging dan buah labu. Beliau suka buah labu dan bersabda, "Buah labu adalah kesukaan saudaraku, Yunus Alaihissalam..." 

Aisyah Radhiyalahu anha meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda kepadanya, "Wahai Aisyah, jika kamu memasak daging, maka banyakkan kuahnya, karena kuah akan menguatkan hati orang yang berduka." 

Nabi Muhammad SAW biasa memakan daging burung yang ditangkap orang walaupun beliau sendiri tidak turut menangkap atau memburu burung itu.

Nabi Muhammad SAW menjilati jari-jemarinya sesudah makan sehingga kemerahan karena bersihnya. Beliau tidak membersihkan tangannya setelah selesai makan dengan lap, akan tetapi menjilati jari-jemarinya dan bersabda, "Tidak seorang pun tahu di mana berkah makanan itu berada." 

Apabila selesai makan, Rasulullah SAW membaca, "Alhamdulillah allahumma laka ath 'amta wa saqaita fa-arwaita la-kal-hamdu ghairu makfurin wala muwadda'in wala mastaghna 'anhu (Ya Allah bagi-Mu segala puji. Engkau memberikan makanan sehingga aku kenyang, dan Engkau memberi minuman sehingga dahagaku hilang. Bagi Engkau segala puji yang tidak henti-hentinya memberikan kebajikan dan tidak pemah melepaskan kebutuhan manusia)."

Apabila telah selesai makan, Rasulullah SAW biasa membasuh kedua tangannya baik-baik dan membersihkan mulutnya dengan air dan mengingat nama Allah setiap kali membersihkan mulut. Beliau minum pelan-pelan, tidak tergesa-gesa, dan dengan tidak bernafas. Kadang-kadang beliau minum dengan satu nafas sampai selesai. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement