Imam Syafii dalam kitab Al-Umm menjelaskan tentang keutamaan malam Nisfu Sya'ban, sebagaimana berikut ini:
خَمْسُ لَيالٍ لا تُرَدُّ فِيهِنَّ الدَّعْوَةُ أوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ وَلَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبانَ وَلَيْلَةُ الجُمُعَةِ وَلَيْلَةُ الفِطْرِ وَلَيْلَةُ النَّحْرِ
"Ada lima malam yang doa tidak akan ditolak pada malam-malam itu, yaitu malam pertama di bulan Rajab, malam pertengahan di bulan Sya'ban, malam Jumat, malam (Idul) Fitri dan malam Idul Adha."
Dalam sebuah hadits juga disebutkan mengenai keistimewaan malam Nisfu Sya'ban, sebagai berikut:
إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَتَهَا، وَصُومُوا يَوْمَهَا، فَإِنَّ اللهَ تَعَالَى يَقُولُ: أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرَ لَهُ، أَلَا مِنْ مُسْتَرْزِقٍ فَأَرْزُقَهُ، أَلَا مِنْ سَائِلٍ فَأُعْطِيَهُ، أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ "[البيهقي، أبو بكر، شعب الإيمان، ٣٥٤/٥]
"Apabila (tiba) malam pertengahan pada bulan Sya’ban (malam Nisfu Sya'ban), maka sholatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya. Sesungguhnya Allah turun ke langit bumi pada saat itu ketika matahari terbenam, kemudian Dia berfirman, 'Adakah orang yang meminta ampun kepada-Ku?, maka Aku akan mengampuninya. Adakah orang yang meminta rezeki? Maka Aku akan memberinya rezeki. Adakah orang yang meminta kepada-Ku?, maka akan Aku beri. Adakah yang begini, dan adakah yang begini, hingga terbit fajar'." (HR. Baihaqi)
Syaikh Al-Albani dalam kitabnya Shahih Al-Targhib wa Al-Tarhib juga menganggap shahih hadits yang terkait keutamaan malam Nisfu Syaban. Berikut haditsnya.
Keutamaan malam nisfu Sya'ban
1026 - (5) [حسن صحيح] وعن معاذ بن جبل رضي الله عنه عن النبيِّ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - قال: "يطَّلع اللهُ إلى جميعِ خلقِه ليلةَ النصفِ من شعبانَ، فيغفرُ لجميعِ خلقه إلا لمشركٍ، أو مُشاحن". رواه الطبراني وابن حبان في "صحيحه".
"Sesungguhnya Allah memperhatikan hambanya (dengan penuh rahmat) pada malam Nishfu Syaban, kemudian Dia akan mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan musyahin (ahli bid'ah atau orang yang menebar kebencian antar sesama umat Islam)." (HR. Thabrani dan Ibnu Hibban)