Senin 19 Feb 2024 08:30 WIB

Wanita-Wanita Muslim dalam Sejarah Sains Islam

Wanita Muslim berperan mengembangkan sains Islam

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi muslimah mengembangkan sains.
Foto:

3. Zubaida binti Abu Ja'far

Banyak juga perempuan Muslim dari latar belakang kaya yang memainkan peran utama dalam mengembangkan peradaban dan ilmu pengetahuan di dunia Islam abad pertengahan. 

Mata air Zubaida yang terkenal di pinggiran Makkah diberi nama Zubaida binti Abu Ja'far al-Mansur. Mata air tersebut merupakan bagian dari proyek besar yang dipimpinnya yang membangun stasiun layanan sumur air di sepanjang jalur ziarah dari Bagdad ke Makkah.

Dia adalah istri khalifah Harun ar-Rasyid, merupakan wanita terkaya dan paling berkuasa di dunia pada masanya, dan merupakan wanita bangsawan yang sangat murah hati dan murah hati. 

4. Fatima al-Fehri

Fatima al-Fehri adalah wanita lain yang mengabdi pada ilmu pengetahuan dan proyek pembangunan. Dia membangun kompleks masjid di Fes, Maroko, yang menggabungkan Universitas Al-Qarawiyyin. Ini merupakan salah satu universitas pertama di dunia; perpustakaan yang paling lama bertahan di dunia; dan ruang untuk pencatat waktu. 

Ruang penunjuk waktu, atau Dar al-Muwaqqit, ditemukan di masjid dan universitas di seluruh Dunia Islam abad pertengahan. Mereka digunakan oleh para astronom yang bertugas menghitung ketepatan waktu dan mengatur serta memelihara jam. Astronom muwaqqits harus mengkomunikasikan waktu sholat yang benar kepada para muazin.

Ruang Dar al-Muwaqqit Al-Fehri ditemukan di dalam menara Masjid Al-Qarawiyyin. Benda terpenting di dalamnya adalah jam air Al-Lajai . Itu dibuat oleh astronom Abu Zaid Abdurrahman bin Sulaiman al-Lajai atas perintah Marinid Sultan Abu Salim Ali II. 

5. Dhayfa Khatun

Dhayfa Khatun adalah Ratu Aleppo (di Suriah modern) selama enam tahun di mana ia mendirikan dua sekolah terkenal. Yang pertama adalah Sekolah al-Firdaus, yang didedikasikan untuk studi Islam dan syariah Islam, khususnya doktrin Syafii. 

Sekolah kedua yang terletak di Mahalat al-Frafera dikenal dengan nama Sekolah Khahkah yang mengkhususkan diri pada bidang syariah dan bidang keilmuan lainnya.

6. Hurrem Sultan

 

Yang terakhir adalah Hurrem Sultan. Ia membangun kompleks masjid di Istanbul dan kompleks Haseki Külliye yang terdiri dari masjid, sekolah, dan dapur umum. Dia membangun pemandian dengan bagian terpisah untuk pria dan wanita, dua sekolah dan satu rumah sakit wanita. Dan dia mendirikan empat sekolah di Makkah dan sebuah masjid di Yerusalem.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement