Hingga akhirnya Abdul Muthalib menguatkan mereka bahwa sikap pasrah sambil menunggu kematian dalam kondisi seperti sekarang bukanlah hal yang tepat. Pasrah pada kehausan lalu mati tanpa berusaha mencari air terlebih dahulu tidaklah dibenarkan.
Lantas, Abdul Muthalib mengajak kaumnya untuk terus berjalan dan segera menjauh dari tempat semula. Jauh berjalan, mereka belum juga mendapatkan air pelepas dahaga. Hingga akhirnya beliau berdoa agar diberikan jalan keluar.
Sehingga baru saja hewan tunggangannya melangkah, keluarlah air tawar dari bawah pijakan hewan-hewan tersebut. Melihat keajaiban itu, maka bertakbirlah Abdul Muthalib dan ramai-ramai dari mereka meminumnya.
Melihat itu, kaum Quraisy akhirnya mengakui kemuliaan beliau dan menyerahkan sumur Zamzam kepadanya. Mereka semua akhirnya kembali ke Makkah tanpa sempat bertemu dengan dukun tersebut.