Lalu, Abdul Muthalib meminta kepada mereka untuk mengajukan hakim guna menjatuhi tuntutan-tuntutan. Akhirnya, kaum Quraisy pun menunjuk Hudzeim yang seorang dukun dari Bani Sa'ad sebagai hakim mereka.
Karena Hudzeim tinggal di sebuah dataran tinggi di negeri Syam, Abdul Muthalib disertai dengan beberapa orang dari Bani Abdul Manaf. Mereka berangkat kepada utusan kaum Quraisy dan masing-masing kabilah mengutus satu orang.
Siapa sangka? Di perjalanan menuju dataran tinggi negeri Syam, medan yang mereka lalui tidaklah mudah. Medan yang dilalui berupa padang sahara tandus.
Sehingga rombongan Bani Abdul Manaf kehabisan air dan kehausan serta hampir-hampir mati. Mereka pun akhirnya meminta air minum kepada rombongan kaum Quraisy tapi ditolak.
Saat melakukan penolakan itu, kaum Quraisy berkata, “Kami sekarang ini berada di padang sahara yang tandus, kami khawatir kehabisan air seperti kalian." Mendengar hal itu, kalangan Bani Abdul Manaf kecewa dan putus asa, mereka hampir-hampir pasrah jika harus mati di padang sahara itu.
Hingga akhirnya Abdul Muthalib...