REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT menciptakan manusia, hewan, tumbuhan sudah sepaket dengan rezekinya masing-masing. Misalnya, Allah menciptakan pohon yang terbatas geraknya, namun dia memiliki akar yang lincah sehingga didekatkan lewat akar. Allah SWT sudah mengaturnya sedemikian rupa.
Begitu juga manusia, saat masih berupa janin yang lemah dan tidak mampu berbuat apa-apa, Allah menjamin rezekinya melalui ari-ari dalam perut ibunya. Setelah lahir, diganti dengan air susu ibunya, setelah mampu makan, barulah diganti dengan makanan.
Ketika merasa lapar bayi akan menangis, ini merupakan bentuk ikhtiar mereka untuk mendapatkan makanan. Begitu juga dengan hadits Rasulullah SAW tentang seekor burung yang pergi di pagi hari dengan perut lapar, lalu pulang dengan perut kenyang.
Menurut buku Menjemput Rezeki dengan Berkah karya Abdullah Gymnastiar atau akrab disapa Aa Gym, untuk mendapatkan rezeki yang berkah harus dibarengi dengan ikhtiar, seperti yang dilakukan oleh burung. Mereka selalu berikhtiar untuk mendapatkan rezekinya, mereka harus terbang, harus bergerak.
Maka kita, manusia yang diberikan akal, dan kekuatan fisik, mustahil tidak bertemu dengan rezekinya, jadi jangan malas mencari nafkah. Lalu, apa yang harus kita lakukan untuk mendapatkan rezeki yang berkah?
Cara mendapat rezeki berkah...