Kamis 15 Feb 2024 06:34 WIB

Pembunuhan Dante Diduga Terencana, Ini Kasus Pembunuhan Berencana di Awal Islam

Pembunuhan berencana juga pernah terjadi dalam sejarah Islam awal.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Muhammad Hafil
Polisi menggiring tersangka kasus kekerasan terhadap anak dan pembunuhan berencana Yudha Arfandi (tengah) saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/2/2024). Dalam konferensi pers tersebut, Ditreskrimum Polda Metro Jaya menerangkan bahwa berdasarkan dari pemantauan CCTV tersangka Yudha Arfandi diduga menenggelamkan Dante (6) anak dari artis Tamara Tyasmara sebanyak 12 kali hingga meninggal dunia.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Polisi menggiring tersangka kasus kekerasan terhadap anak dan pembunuhan berencana Yudha Arfandi (tengah) saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/2/2024). Dalam konferensi pers tersebut, Ditreskrimum Polda Metro Jaya menerangkan bahwa berdasarkan dari pemantauan CCTV tersangka Yudha Arfandi diduga menenggelamkan Dante (6) anak dari artis Tamara Tyasmara sebanyak 12 kali hingga meninggal dunia.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tersangka kasus kematian anak artis Tamara Tyasmara, Dante (6), Yudha Arfandi dikenakan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dan terancam hukuman mati. Yudha diduga sengaja menenggelamkan Dante saat menemani di kolam renang.

Pembunuhan berencana juga pernah terjadi dalam sejarah Islam awal. Ada yang berhasil dan adapula yang meleset. Mereka juga merencanakan pembunuhan dengan berbagai cara.

Baca Juga

Rasulullah beberapa kali menjadi target percobaan pembunuhan berencana. Salah satunya pasca kemenangan perang Khaibar. Dalam buku Seri Sirah Nabawiyah "Periode Madinah: Era Baru Serta Perang Khaibar dan Wadil Qura" karya Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri diceritakan tentang peristiwa tersebut.

Ketika Rasulullah merasa tenang di Khaibar pasca penaklukan Khaibar, datang istri Salam bin Maykam, Zainab binti al-Harits. Dia datang untuk menghadiahi kambing panggang. Namun sebelum hidangan diberikan, Zainab lebih dulu menanyakan bagian mana yang disukainya.

Setelah mengetahui kesukaan Rasulullah yakni bagian kaki depan, Zainab lalu memperbanyak menabur racun di posisi kesukaannya. Zainab juga menabur rata ke seluruh kambing.

Rasulullah langsung mengambil kaki depan kambing panggang tersebut. Namun Dia tidak bisa menelannya lalu memuntahkannya. Rasulullah tahu bahwa kambing panggang tersebut beracun. Dia lalu menanyakan kepada Zainab mengapa melakukannya.

"Sungguh tulang ini memberitahuku bahwa ia telah diberi racun." Kata Rasulullah setelah memuntahkan makanan itu. Lalu Rasulullah memanggil Zainab dan mengakui perbuatannya. 

Rasulullah kemudian menanyakan, "Apa yang membuatmu melakukan hal ini?" Ia menjawab "(Aku berkata di dalam hatiku) Jika ia seorang raja, aku terbebas darinya, dan jika ia seorang Nabi maka tentu ia akan diberitahu". 

Rasulullah kemudian mengampuninya. Namun ada korban jiwa dalam peritiwa ini yakni Bisyr bin Bara' bin Ma'rur, tokoh Yatsrib yang berasal dari suku Khazraj karena ikut memakan kambing panggang tersebut. Ia memeluk Islam sebelum Nabi Hijrah ke Madinah. Ia yang mewariskan sepertiga hartanya kepada Rasulullah.

Pembunuhan berencana juga dialami oleh putra Ali bin Abi Thalib, Hasan bin Ali. Pelakunya adalah istrinya sendiri yakni Ja'sudah binti Asyats bin Qais. Hasan meninggal karena diracun. Dan wafatnya Hasan membuat hati Umat Islam kala itu terguncang 

Sebelum peristiwa mematikan itu, Hasan sejatinya sudah mengetahui selalu menjadi sasaran pembunuhan dengan cara diracun. Tetapi selalu selamat. Hal tersebut sebagaimana disampaikan Umar bin Ishaq.

Dan peristiwa pembuhan berencana yang terkenal lainnya adalah pembuhan Ali bin Abi Thalib. Ia dibunuh oleh Abdurrahman bin Muljam, salah seorang kelompok Khawarij. Abdurrahman menyerang Ali saat sedang shalat subuh di Masjid Agung Kufah pada 19 Ramadhan 40 H. 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement