Selasa 13 Feb 2024 21:28 WIB

Kisah Kasih Sayang dan Kelembutan Nabi Muhammad kepada Anak-Anak

Nabi Muhammad SAW adalah teladan bagi semua manusia.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad
Foto: Dok Republika
Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW adalah teladan bagi semua manusia, salah satu sikap yang bisa diteladani adalah kasih sayang beliau kepada anak-anak. Nabi Muhammad SAW juga memerintahkan untuk menyayangi anak yatim.

Berikut ini beberapa kisah singkat yang menggambarkan ekspresi kasih sayang dan kelembutan Nabi Muhammad SAW kepada anak-anak. 

Baca Juga

Diriwayatkan bahwa Asma bin Umais istri Ja'far bin Abu Thalib mengatakan, "Ketika Ja'far dan para sahabatnya gugur, aku sedang menyamak 40 ikat kulit (dalam riwayat lain disebutkan 40 maniah yakni kulit yang baru disamak)." 

Asma bin Umais melanjutkan, "Setelah itu, aku memandikan anak-anakku, meminyaki, dan merapikan mereka. Kemudian Rasulullah SAW bersabda kepadaku. (Rasulullah SAW bersabda: Bawalah anak-anak Ja‘far ke sini) Aku segera membawa mereka ke hadapan Rasulullah SAW."

Asma bin Umais berkata, "Kemudian Rasulullah SAW menciumi mereka (anak-anak Asma bin Umais istri Ja'far bin Abu Thalib) satu per satu sambil berlinang air mata." 

Asma bin Umais bertanya, "Wahai Rasulullah, demi ayah dan ibuku. Mengapa Rasulullah menangis? Apakah Rasulullah mendapat kabar buruk tentang Ja‘far dan para sahabatnya?"

Rasulullah SAW menjawab, "Benar, mereka gugur hari ini."

Asma bin Umais berkata, "Mendengar penuturan Rasulullah, aku berdiri dan menjerit, para wanita datang mengelilingiku, kemudian Rasulullah SAW keluar menemui keluarganya dan bersabda kepada mereka, 'Jangan kalian melebih-lebihkan (menambah beban) keluarga Ja‘far. Buatkan makanan untuk mereka, karena sesungguhnya mereka telah sibuk dengan urusan keluarga mereka'."

Diceritakan bahwa jika Umar bin Khattab melihat Abdullah putra Ja'far bin Abu Thalib, ia akan berkata, "al-Salamu ‘alayka, wahai putra pemilik dua sayap."

Pada saat wafatnya Ja'far bin Abu Thalib, Fatimah datang ke rumah Asma bin Umais sambil menangis dan berkata, "Duhai bibiku."

Lalu Nabi Muhammad SAW bersabda, “Untuk orang seperti Ja'far bin Abu Thalib, menangislah mereka yang ingin menangis.”

Ja'far ibn Abu Thalib wafat dalam usia 41 tahun. Ja'far bin Abu Thalib adalah sahabat Nabi Muhammad SAW dari suku Quraisy keturunan Bani Hasyim. 

Ja'far bin Abu Thalib termasuk orang yang paling pertama memeluk Islam, orang terdepan dari para Muhajirin dan juru bicara mereka di hadapan Raja Najasi. Ja'far bin Abu Thalib mirip dengan Rasulullah SAW baik dari sisi rupa maupun perilaku. Ja'far bin Abu Thalib memiliki nama lain sebagai Ja'far al-Thayyar si pemilik dua sayap dan ayah kaum miskin.

Demikian kisah Nabi Muhammad SAW mencium anak-anak sahabatnya dengan kasih sayang hingga berlinang air mata. Dilansir dari buku Ensiklopedia Biografi Sahabat Nabi yang ditulis Muhammad Raji Hasan Kinas diterjemahkan Nurhasan Humaedi, Banani Bahrui-Hasan, Dedi Slamet Riyadi diterbitkan Zaman, 2012.

Dalam kisah lainnya, diriwayatkan bahwa ada seorang anak kecil dibawa kepada Nabi Muhammad SAW supaya didoakan berkah dan diberi nama. Kemudian anak tersebut dipangku oleh Nabi Muhammad SAW. 

Tiba-tiba anak itu kencing di pangkuan Nabi Muhammad SAW, kemudian orang-orang yang melihatnya berteriak. Nabi Muhammad SAW berkata, "Jangan diputuskan anak yang sedang kencing, biarkanlah dia sampai selesai dahulu kencingnya.”

 

Nabi Muhammad SAW kemudian berdoa dan memberi nama, kemudian membisiki orang tua anak itu, supaya jangan mempunyai perasaan bahwa Rasulullah tidak senang terkena air kencing anaknya. Ketika mereka telah pergi, Nabi Muhammad SAW mencuci sendiri pakaian yang terkena kencing anak tadi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement