REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Jauh sebelum Albert Einstein dan ilmuwan modern lainnya membahas tentang gravitasi dan rasi bintang, khazanah ilmu pengetahuan Islam melalui para ulama telah lebih dahulu membahasnya. Salah satu contohnya adalah penjelasan Ibnu Abbas terkait gravitasi dan rasi bintang.
Dalam kitab Mukhtashar Al Bidayah wa an Nihayah Ibnu Katsir dijelaskan, dari Ibnu Abbas bahwa Heraklius pernah mengirim surat kepada Muawiyah dan berkata, “Jika di tengah-tengah mereka masih ada sedikit bukti kenabian, maka mereka tentu memberitahuku tentang apa saja yang aku tanyakan kepada mereka.”
Heraklius lalu mengirim surat kepadanya lagi dan bertanya tentang rasi bintang, gaya gravitasi, dan lembah yang tidak pernah terkena cahaya matahari melainkan hanya satu jam saja. Kemudian, Ibnu Abbas berkata, “Ketika surat itu tiba di tangan Muawiyah, ia berkata, ‘Aku tidak menguasai hal itu. Siapa yang mengerti tentang hal itu?’ Lalu dikatakan, ‘Ibnu Abbas.”
Surat Heraklius kemudian dikirim kepada Ibnu Abbas dan dia kemudian menulis atau menjawab pertanyaan itu, “Gravitasi adalah pengaman bagi bumi dari bahaya tenggelam. Rasi adalah pintu langit yang berguna untuk membukanya. Adapun lembah yang tak terkena cahaya matahari melainkan hanya satu jam dalam sehari adalah laut yang menyelamatkan Bani Israil.”
Dalam atsar yang marfu, Ibnu Abbas berkata, “Idza sami’tum ar’ra’da fadzkurullaha fa innahu laa yushibu dzaakiran.” Yang artinya, “Jika kalian mendengar petir, berdzikirlah kepada Allah, karena petir tidak akan mengenai ahli dzikir.” (HR Imam Malik).
Meski penjelasan Ibnu Abbas mengenai gravitasi, rasi bintang, dan juga lembah yang tidak pernah terkena sinar matahari kecuali sejam itu tidak terlalu detail, namun jawaban tersebut telah cukup membuat Heraklius terpana. Setelah generasi Ibnu Abbas, para ulama Islam banyak sekali yang melakukan penelitian dan mengamati benda-benda langit maupun alam semesta beserta isinya.
Mulai dari ahli matematika seperti Al Khawarizmi, ahli astronomi Al Battani, bidang kedokteran Ar Razi, hingga bidang zoologi dan botani yakni Al Asma’i. Tentunya masih banyak nama-nama ulama Islam yang juga merupakan ilmuwan sains yang pemikirannya memberikan sumbangsih luar biasa bagi peradaban dunia.