Selasa 30 Jan 2024 06:46 WIB

Carilah Rezeki Walau Sesulit Apa pun

Mencari rezeki juga sama seperti berjuang di jalan Allah.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Ani Nursalikah
Pedagang berjualan melalui siaran langsung TikTok Shop di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (12/12/2023). TikTok resmi mengumumkan untuk membuka kembali fitur belanja di dalam aplikasi mulai Selasa 12 Desember yang bermitra bersama PT GoTo dengan menggelontorkan investasi senilai Rp1,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp23,4 triliun. Menurut pedagang pada hari pertama pengaktifan kembali fitur TikTok Shop dalam kurun waktu setengah hari baru terdapat 1.000 penonton saat melakukan siaran langsung.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pedagang berjualan melalui siaran langsung TikTok Shop di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (12/12/2023). TikTok resmi mengumumkan untuk membuka kembali fitur belanja di dalam aplikasi mulai Selasa 12 Desember yang bermitra bersama PT GoTo dengan menggelontorkan investasi senilai Rp1,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp23,4 triliun. Menurut pedagang pada hari pertama pengaktifan kembali fitur TikTok Shop dalam kurun waktu setengah hari baru terdapat 1.000 penonton saat melakukan siaran langsung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mencari rezeki bukan sekadar aktivitas mencari penghidupan untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri dan orang lain. Namun, ada makna yang lebih luas dari aktivitas tersebut. Dan itu ada hubungannya dengan kehidupan di akhirat nanti.

Ada banyak riwayat yang mengingatkan agar semangat mencari rezeki walau dalam kondisi sulit. Pasalnya, mencari rezeki juga sama seperti berjuang di jalan Allah. Maka, jika mati dalam keadaan sedang berjuang di jalan Allah maka akan mendapatkan tempat yang mulia.

Baca Juga

Irwan Kurniawan dalam bukunya Mengetuk Pintu Rezeki menyebutkan beberapa riwayat mengenai kemuliaan mencari rezeki walaupun dalam kondisi sulit. Dari Abdullah bin al-Hajjaj: Ja'far ash-Shadiq As berkata, "Muhammad bin al-Munkadir pernah berkata ingin menasihati Muhammad bin Ali bin Abi Thalib namun justru sebaliknya dia yang menasehatinya.

Ketika itu Muhammad bin al-Munkadir pergi ke Madinah pada hari yang panas. Lalu Muhammad bin Ali bin Abi Thalib, seorang yang gemuk dan berbadan besar dan dipapah oleh dua budak hitam menemuinya. Menyaksikan kondisi Muhammad bin Ali bin Abi Thalib yang tetap mencari rezeki, ap-Munkadir dalam hatinya hendak menasehatinya karena melihat kondisinya yang tidak sehat.

Ketika al-Munkadir menyapa dengan salam, Muhammad bin Ali bin Abi Thalib menjawab salamnya dengan nafas terengah-engah dan berkeringat. Al-Munkadir lalu bertanya kepada Muhammad bin Ali bin Abi Thalib bagaimana jika ajal tiba sementara Muhammad bin Ali bin Abi Thalib dalam kondisi sengsara saat mencari rezeki?

Mendapatkan jawaban Muhammad bin Ali bin Abi Thalib, Al-Munkadir gagal memberikan nasehat. Pasalnya, Muhammad bin Ali bin Abi Thalib berkata, "Jika kematian datang kepadaku, sementara aku dalam keadaan seperti ini, maka ia datang kepadaku dalam keadaan aku melaksanakan ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla karena aku telah mencegah diri dan keluargaku dari bergantung kepadamu dan kepada orang lain. Justru aku khawatir jika kematian datang kepadamu, sementara kamu sedang melakukan kemaksiatan kepada Allah. Jawaban Muhammad bin Ali bin Abi Thalib tersebut membuat al-Munkadir merasa dinasehati.

Riwayat lainnya yang menguatkan tentang anjuran mencari rezeki dalam keadaan apapun yaitu dari Musa bin Bakr: Musa al-Kazhim As berkata kepada saya, "Barangsiapa mencari rezeki yang halal agar dapat menafkahi diri dan keluarganya, dia seperti orang yang berjuang di jalan Allah.

Dari Abu Hamzah: Muhammad al-Baqir As berkata, "Barangsiapa mencari keduniaan agar tidak bergantung kepada orang lain, berusaha untuk menafkahi keluarganya dan berbelas kasih kepada tetangganya, dia akan menemui Allah Azza wa Jalla pada hari kiamat dengan wajah yang bercahaya seperti bulan purnama".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement