Senin 29 Jan 2024 18:57 WIB

Bawaslu Kirimkan Surat Imbauan ke Presiden Soal Ketentuan Kampanye

Bawaslu mengingatkan agar seluruh jajaran kabinet mematuhi ketentuan kampanye.

Rep: Febryan A/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja
Foto: Republiika/Febryan A
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja mengaku sudah melayangkan surat imbauan kepada Presiden Jokowi agar presiden dan seluruh jajaran menteri mematuhi ketentuan kampanye bagi pejabat negara sebagaimana diatur dalam UU Pemilu.

"Sudah kami kirimkan imbauan tertulis pekan lalu," kata Bagja kepada wartawan di Kantor DKPP, Jakarta Pusat, Senin (29/1/2024).

Baca Juga

Ketika ditanya apakah surat dikirimkan usai Jokowi menyatakan presiden boleh berpihak dan kampanye untuk salah satu pasangan capres-cawapres, Bagja mengaku lupa kapan persisnya surat itu dikirimkan. "Nanti aku cek suratnya," ucapnya.

Bagja menjelaskan, dalam surat itu, pihaknya meminta Presiden Jokowi mengingatkan seluruh menterinya agar mematuhi ketentuan kampanye dalam UU Pemilu, yakni harus cuti dan tidak boleh menggunakan fasilitas negara. Mengingat surat tersebut dikirimkan kepada presiden, berarti imbauan itu juga berlaku untuk Jokowi.

"Menteri itu kan bekerja untuk presiden. Nah itu dia (surat imbauan juga ditujukan kepada Presiden Jokowi)," ucapnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa seorang presiden juga diperbolehkan melakukan kampanye saat pemilu berlangsung. Selain itu, Jokowi menyebut seorang presiden juga boleh memihak pasangan calon tertentu.

"Yang penting, presiden itu boleh loh kampanye. Presiden itu boleh loh memihak. Boleh," kata Jokowi dalam sebuah acara bersama Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu pagi.

Selain merupakan pejabat publik, kata dia, presiden juga merupakan pejabat politik. Kendati demikian, Jokowi menegaskan dalam berkampanye, Presiden tidak boleh menggunakan fasilitas negara.

"Kita ini kan pejabat publik sekaligus pejabat politik. Masak gini nggak boleh, berpolitik nggak boleh, Boleh. Menteri juga boleh," kata bapak dari Gibran Rakabuming Raka itu.

Saat ditanya apakah ia akan memihak dan berkampanye untuk salah satu paslon, Jokowi tidak menjawab jelas. "Ya nanti dilihat," ujarnya.

Kendati demikian, Jokowi dalam banyak kesempatan menunjukkan kemesraan dengan Prabowo yang merupakan capres nomor urut 2. Bakan, dari dalam mobil kepresidenan yang dinaiki Jokowi dan Iriana, ssmpat muncul tangan dengan pose dua jari.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement