REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Ada masanya ketika para sahabat Nabi Muhammad SAW merasa cemas atas situasi genting yang dihadapi mereka. Namun Nabi Rasulullah SAW meyakinkan para sahabat beliau agar tetap menjadi pribadi yang optimistis.
Allah SWT berfirman:
وَلَا يَحْزُنْكَ الَّذِيْنَ يُسَارِعُوْنَ فِى الْكُفْرِۚ اِنَّهُمْ لَنْ يَّضُرُّوا اللّٰهَ شَيْـًٔا ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ اَلَّا يَجْعَلَ لَهُمْ حَظًّا فِى الْاٰخِرَةِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌۚ
"Dan janganlah engkau (Muhammad) dirisaukan oleh orang-orang yang dengan mudah kembali menjadi kafir; sesungguhnya sedikit pun mereka tidak merugikan Allah. Allah tidak akan memberi bagian (pahala) kepada mereka di akhirat, dan mereka akan mendapat azab yang besar." (QS Ali Imran ayat 176)
Salah satu contoh adalah ketika umat Muslim menghadapi Perang Uhud. Saat itu para sahabat merasa khawatir atas situasi tersebut karena menganggap beratnya situasi yang dihadapi. Hal ini dijelaskan oleh Salwa al-Udhaidan dalam 'Jangan Menyerah' (terjemahan "Istamti' bi Fasyalika wa La Takun Fasyilan" terbitan Republika Penerbit).
Dikatakan, bahwa ketika Rasulullah SAW berada di Gunung Uhud, sejumlah sahabat menyinggung soal potensi kekalahan yang akan mereka hadapi di tempat itu. Lalu Nabi SAW memupus khawatiran tersebut, dan beliau langsung meyakinkan para sahabat agar menjadi optimis.
Berikut haditsnya:
عَنْ أَنَسٍ قَالَ نَظَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى أُحُدٍ فَقَالَ إِنَّ أُحُدًا جَبَلٌ يُحِبُّنَا وَنُحِبُّهُ
Diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, bahwa Nabi Muhammad SAW memandang gunung Uhud, lalu bersabda, "Uhud adalah gunung yang mencintai kita dan kita mencintainya." (HR. Muslim)
Saat itulah, umat Muslim berhasil menaklukkan pasukan musyrik yang jumlahnya dua kali lipat lebih besar dari pasukan Muslim.
Allah SWT berfirman, "Dan mengapa kamu (heran) ketika ditimpa musibah (kekalahan pada Perang Uhud), padahal kamu telah menimpakan musibah dua kali lipat (kepada musuh-musuhmu pada Perang Badar) kamu berkata, "Dari mana datangnya (kekalahan) ini?" Katakanlah, "Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri." Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS Ali Imran ayat 165)
Contoh lainnya ialah ketika Nabi Muhammad SAW sedang melakukan hijrah. Lalu Abu Bakar khawatir ihwal kaum Quraisy yang saat itu nyaris menemukan Nabi SAW dan akan menyakiti beliau.
Abu Bakar berkata, "Kalau salah seorang dari mereka melihat ke arah kakinya, pasti akan melihat kita."
Lalu Rasulullah langsung meyakinkan Abu Bakar. Beliau SAW bersabda, "Wahai Abu Bakar, menurutmu apa yang akan terjadi pada dua orang di mana yang ketiganya adalah Allah."
Allah SWT berfirman:
اِلَّا تَنْصُرُوْهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللّٰهُ اِذْ اَخْرَجَهُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا ثَانِيَ اثْنَيْنِ اِذْ هُمَا فِى الْغَارِ اِذْ يَقُوْلُ لِصَاحِبِهٖ لَا تَحْزَنْ اِنَّ اللّٰهَ مَعَنَاۚ فَاَنْزَلَ اللّٰهُ سَكِيْنَتَهٗ عَلَيْهِ وَاَيَّدَهٗ بِجُنُوْدٍ لَّمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِيْنَ كَفَرُوا السُّفْلٰىۗ وَكَلِمَةُ اللّٰهِ هِيَ الْعُلْيَاۗ وَاللّٰهُ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ
"Jika kamu tidak menolongnya (Muhammad), sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Mekah); sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, ketika itu dia berkata kepada sahabatnya, “Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” Maka Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Muhammad) dan membantu dengan bala tentara (malaikat-malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu rendah. Dan firman Allah itulah yang tinggi. Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana." (QS. At-Taubah ayat 40)