REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Di dunia ini ada orang yang rezekinya dilapangkan yakni orang-orang kaya, ada juga yang rezekinya disempitkan yakni mereka yang sedikit harta dunianya. Bagi orang kaya, bersedekah dengan harta tentulah sangat mudah. Lantas orang yang sedikit hartanya atau miskin bagaimana caranya bersedekah?
Agama Islam sangat adil dan sempurna. Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya memberitahu hal apa saja yang bisa disedekahkan oleh orang yang sedikit hartanya. Sabda Nabi Muhammad SAW tersebut dijelaskan Imam Al Ghazali bernama lengkap Imam Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin.
Pada suatu hari orang-orang miskin datang kepada Rasulullah SAW kemudian berkata, "Orang-orang kaya punya banyak peluang memperoleh pahala. Mereka sholat dan puasa seperti kami (orang miskin), akan tetapi mereka bisa mendapatkan pahala lebih karena harta mereka."
Nabi Muhammad SAW bertanya, "Tidakkah Allah SWT juga menyuruh kalian bersedekah? Setiap tasbih yang kalian ucapkan adalah sedekah, setiap tahmid dan tahlil adalah sedekah, setiap takhir juga sedekah, setiap menyuruh kebaikan (amar ma'ruf) bernilai sedekah, setiap melarang kejahatan (nahi munkar) juga bernilai sedekah. Demikian pula dengan setiap makanan yang kalian berikan untuk konsumsi keluarga merupakan sedekah. Setiap hubungan suami istri di antara kalian adalah sedekah."
Mereka bertanya kembali kepada Nabi Muhammad SAW, "Ya Rasulullah, apakah salah seorang dari kami yang datang kepada istrinya dengan syahwat juga akan mendapatkan pahala?"
Rasulullah SAW bersabda, "Tidakkah kalian mengetahui, jika seseorang menumpahkan syahwatnya di tempat yang diharamkan oleh Allah, maka ia akan mendapatkan berdosa?" Mereka menjawab, "Ya."
Rasulullah SAW kemudian menjelaskan, "Demikian pula jika ia menumpahkan syahwatnya di tempat yang dihalalkan oleh Allah, niscaya ia juga akan mendapatkan pahala." (HR Imam Muslim)
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW menyampaikan hal yang hampir serupa kepada Abu Dzar al-Ghifari Radhyallahu anhu. Abu Dzar al-Ghifari dikisahkan adalah sahabat Nabi yang paling miskin tapi hidup bahagia.
Abu Dzar al-Ghifari pernah mengatakan, "Aku sempat mengeluh kepada Rasulullah. Orang-orang kaya menguasai seluruh persediaan pahala. Mereka melakukan ibadah-ibadah seperti yang kami kerjakan, dan mereka masih dapat menginfakkan harta, sedangkan kami tidak."
Rasulullah SAW bersabda, "Maukah engkau, aku beritahu suatu amalan yang apabila engkau kerjakan niscaya engkau akan mendapatkan pahala sebagai orang-orang kaya yang berada di sekitarmu? Yaitu dengan membaca Subhanallah 33 kali, Alhamdulillah 33 kali dan Allahu Akbar 34 kali pada setiap selesai dari sholat-sholatmu." (HR Imam Ibnu Majah)