Selasa 23 Jan 2024 16:07 WIB

Masuk Surga dengan Dzikir Laa Ilaha Illallah, Ini 7 Syaratnya

Kalimat Laa Ilaha Illallah merupakan kunci seorang hamba masuk surga.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Surga
Foto:

4. Kejujuran yang menafikan kedustaan

Yaitu, hendaklah seorang hamba mengucapkan kalimat ini dengan jujur dari hatinya. Adapun 'shidig' (jujur) adalah terjadi kesesuaian antara hati dan lisan. Oleh karena itu, Allah swt mensifati mereka sebagai pendusta karena apa yang diucapkan lisan mereka tidak ada dalam hati mereka. Allah di berfirman: "Alif laam miim. Apakah manusia menyangka mereka dibiarkan mengucapkan 'kami beriman' dan mereka tidak diuji. Sungguh kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sungguh Allah mengetahui orang-orang yang jujur, dan mengetahui orang-orang yang dusta." (Al-Ankabut: 1-3)

5. Kecintaan yang menafikan kebencian dan keterpaksaan

Yaitu, hendaknya orang mengucapkannya mencintai Allah dan Rasul-Nya serta agama Islam maupun kaum Muslimin yang menegakkan perintah-perintah Allah serta berhenti pada batasan-batasannya. Membenci orang yang menyelisihi 'laa ilaaha illallah' serta melakukan perkara-perkara yang membatalkannya berupa syrik dan kufur. Di antara perkara Menunjukkan persyaratan kecintaan dalam iman adalah firman Allah swt:

"Di antara manusia ada yang mengambil selain Allah sekutu-sekutu, mereka mencintainya seperti mencintai Allah, dan orang-orang beriman lebih besar kecintaannya kepada Allah." (Al-Baqarah: 165)

6. Ketundukan yang menafikan sikap meninggalkan

Syarat keenam, penerimaan yang menafikan penolakan. Jadi, sudah menjadi keharusan untuk menerima kalimat ini dengan penerimaan sebenar-benarnya di hati dan lisan. Allah telah mengisahkan kepada kita dalam Alquran tentang berita-berita orang-orang terdahulu yang telah diselamatkan karena menerima 'laa ilaaha illallah.' Begitu pula siksaan dan kebinasaan bagi yang menolaknya dan tidak menerimanya. Allah swt berfirman:

"Kemudian kami selamatkan Rasul-Rasul kami dan orang-orang beriman. Demikianlah, menjadi kepatutan bagi kami menyelamatkan orang-orang beriman.”(QS Yunus: 103).

7. Penerimaan yang menafikan penolakan

Syarat ketujuh, ketundukan yang menafikan sikap meninggalkan, artinya, sudah seharusnya bagi muslim yang mengucapkan laa ilaaha illallah, patuh kepada syariat Allah, tunduk kepada hukum-Nya, dan menyerahkan wajahnya hanya menghadap dan bersujud kepada Allah, karena dengan demikian dia dianggap berpegang kepada 'laa ilaaha illallah.' Oleh karena itu Allah swt berfirman:

"Barang siapa menyerahkan wajahnya kepada Allah dan dia berbuat baik, maka sungguh dia telah berpegang kepada tali yang kukuh.” (QS Luqman: 22)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement