Senin 22 Jan 2024 04:44 WIB

Benarkah Silaturahmi Bikin Panjang Umur dan Melapangkan Rezeki?

Silaturahmi merupakan sunnah.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi melakukan silaturahmi.
Foto: Dok. Tmg
Ilustrasi melakukan silaturahmi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keinginan untuk hidup panjang dan mendapatkan rezeki yang cukup adalah harapan umum banyak orang. Untuk mencapainya, tentu harus berusaha dengan tekun dalam hal pekerjaan. Di samping itu, umat Islam juga dianjurkan untuk melakukan silaturahmi. 

Silaturahmi merupakan faktor penyebab mendapatkan balasan kebaikan yang disegerakan, berupa tercapainya perkara yang paling didambakan hamba; yakni, silaturahmi menjadi sebab dilapangkannya rezeki dan sebab dipanjangkannya umur. 

Baca Juga

Seperti dijelaskan dalam hadis nabi berikut ini: 

عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: «من أحبّ أن يُبْسَطَ عليه في رزقه، وأن يُنْسَأَ له في أَثَرِهِ؛ فَلْيَصِلْ رحمه»

Anas bin Malik -raḍiyallāhu 'anhu- berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,

"Siapa yang ingin diperluas rezekinya dan ditambah umurnya, hendaklah dia menyambung hubungan kekeluargaan (silaturahmi)."

Hadis tersebut mengandung motivasi untuk menyambung tali silaturahmi, sekaligus menjelaskan beberapa efek positifnya. Kendati demikian, ada ulama yang memahami "penambahan umur" dalam hadis tersebut mengandung arti majazi, yaitu berupa nama baik setelah kematian, dan ada juga yang memang memahaminya sebagai penambahan umur yang sebenarnya.

Sementara itu, Imam an-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan bahwa yang dimaksud “dilapangkan rezekinya” adalah diluaskan dan dijadikan banyak hartanya, dan menurut pendapat yang lain, artinya adalah diberi keberkahan harta (meskipun secara lahiriah, harta tidak bertambah banyak).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement