Dalam buku 'Inilah Faktanya' karya Dr Utsman bin Muhammad al-Khamis, disebutkan tentang nama asli Abu Bakar Ash-Shiddiq. Nama aslinya adalah 'Abdullah bin Utsman bin 'Amir bin ‘Amr bin Ka‘ab bin Sa‘ad bin Taim bin Murrah bin Ka‘ab bin Lu-ai bin Ghalib bin Fihr (Ma'rifat ash- Shahabah). Fihr ini tidak lain adalah Quraisy.
Ali bin Abi Thalib berkata tentang julukan Ash-Shiddiq pada Abu Bakar, "Allah Azza wa Jalla menurunkan nama untuk Abu Bakar dari langit, yaitu Ash-Shiddiq." (HR Ath-Thabrani)
Adapun keistimewaan Umar bin Khattab, juga pernah disampaikan Nabi Muhammad SAW. Dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda, "Pada umat-umat terdahulu ada orang-orang yang diberi ilham. Jika ada pada seseorang dari umatku, maka dia adalah Umar." (HR Bukhari)
Diriwayatkan juga dari Abu Hurairah RA, dia berkata, "Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW, beliau bersabda:
بيْنَا أنَا نَائِمٌ، رَأَيْتُنِي في الجَنَّةِ، فَإِذَا امْرَأَةٌ تَتَوَضَّأُ إلى جَانِبِ قَصْرٍ، قُلتُ: لِمَن هذا القَصْرُ؟ قالوا: لِعُمَرَ
"Ketika aku tidur, aku bermimpi sedang berada di dalam Surga. Saat itu ada seorang wanita yang sedang berwudhu di samping sebuah istana. Aku bertanya (kepada para Malaikat), "Milik siapakah istana ini?" Mereka menjawab, "Istana ini milik Umar." (HR Bukhari dan Muslim)
Baca juga: Golongan yang Gemar Membaca Alquran, Tetapi Justru tidak Mendapat Syafaatnya
Dalam riwayat Anas bin Malik RA, dia berkata bahwa suatu ketika Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan menaiki gunung Uhud. Tidak lama kemudian, gunung itu berguncang hebat. Kemudian Nabi SAW bersabda:
اثبت أُحُدُ فإنَّما عليكَ نبيٌّ وصدِّيقٌ وشَهيدانِ
"Tenanglah, wahai Uhud! Sesungguhnya di atasmu ada seorang Nabi, seorang shiddiq, dan dua orang syahid." (Muttafaq alaih)
Dalam riwayat Sa'ad bin Abu Waqqash RA, dia menukilkan sabda Nabi SAW:
يا ابْنَ الخَطَّابِ، والذي نَفْسِي بيَدِهِ ما لَقِيَكَ الشَّيْطَانُ سَالِكًا فَجًّا قَطُّ، إلَّا سَلَكَ فَجًّا غيرَ فَجِّكَ
"Wahai Ibnu Khattab! Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya. Tidaklah setan berjalan di suatu jalan kemudian bertemu denganmu, melainkan dia akan beralih ke jalan lain yang bukan jalanmu." (Muttafaq alaih)