Apa yang telah diputuskan oleh Ibrahim dan dilakukannya itu kemudian diketahui oleh Abu Bakar Asy Syibli. Mendengar ihwal aktivitas yang dilakukan oleh Ibrahim, Asy Syibli pun mendatanginya.
Asy Syibli berkata:
ماذا حدث لتترك تجارتك وتجلس في بيتك هكذا؟
"Apa yang terjadi pada dirimu sampai berhenti dagang dan duduk di rumah seperti ini?"
Lalu, Ibrahim bin Adham menceritakan apa yang terjadi pada seekor burung yang dilihatnya di tengah perjalanan dagang.
Mendengar cerita itu, Asy Syibli berkata:
يا إبراهيم، لم اخترت أن تكون الطائر الضعيف ولم تختر أن تكون من يطعمه؟
"Wahai Ibrahim, mengapa kamu memilih menjadi burung yang lemah dan bukan (burung) yang memberi makan?"
Abu Bakar Asy Syibli atau Dalfu bin Jahdar Asy Syibli adalah tokoh makrifat kepada Allah SWT yang terkenal dengan doa-doanya. Isi munajat dan permohonan ampun dari Asy Syibli ditulis oleh Syekh Nawawi Al Bantani dalam kitabnya, Nashaih Al-Ibad.
Ada satu hadits yang menurut Asy Syibli jika diamalkan, maka sudah cukup dalam hidup seseorang. Berikut haditsnya:
اعمل لدنياك بقدر مقامك فيها واعمل لاخرتك بقدر بقائك فيها واعمل لله بقدر حاجتك اليه واعمل للنار بقدر صبرك عليها
"Bekerjalah untuk duniamu sekadar mana engkau akan tinggal di dalamnya. Dan beramallah untuk akhiratmu sekadar mana engkau akan berada di sana. Dan beramallah karena Allah ta'ala, sekadar mana engkau berhajat kepada-Nya. Dan buatlah amalan yang akan memasukkan engkau ke dalam api neraka, sekadar mana engkau sabar menahan siksaannya." (Hadits ini tercantum dalam Ayyuhal Walad karya Imam Ghazali)